Prof. Khoo Kay Kim said...

"The university today does not teach people how to think. The students come to university to make money. I always said to my students if you want to be rich don't come to university. The rich Chinese are mostly uneducated. To be rich you are not obliged to be highly educated. You can just pick one spot in KL and start selling Nasi Lemak and trust me your earning will be higher than university's Professor. People come to university in order to be a complete human being, not about making money. When I correct SPM history papers most of the time I will be correcting my own answer schemes. Our education system does not produce human but robots."- Prof Khoo Kay Kim

Isnin, April 20, 2009

Where shall we begin ?

Aku baru post title di atas , ada 2 orang sahabat terus sent comment. terima kasih untuk komen tersebut. Sebenarnya tajuk di atas merupakan tajuk sebuah buku yang ditulis oleh Ali Ahariati , seorang pemikir besar Iran pada zaman Kebangkitan Revolusi Islam pada zaman 7o-an dulu. Tajuk penuh buku ini adalah Where Shall We Begin? -Enlightened Thinkers and The Revolutionary Society yang sedikit sebanyak memberi aku inspirasi terhadap guru sebagai revolusioner yang akan mengubah masyarakat.

Dalam buku terbitan CITIZEN INTERNATIONAL ini aku didedahkan dengan pekataan enlightened thinkers atau souls yang juga bermaksud golongan yang "celik pemikiran" atau Rausyanfikir mengikut bahasa Parsi. Teruja bila baca buku ini sebab secara terperinci ia menerangkan kepada diriku tentang apakah maksud sebenar Rausyanfikir . Aku pertama kali mendengar istilah ini apabila menghadiri satu "talk" ringkas oleh Saudara Faysal dari UTP. Anda semua boleh mengunjungi blog beliau di Rausyanfikir.com . Seingat aku , bagi beliau mahasiswa lah yang sepatutnya menjadi Revoutioner thinkers yang akan mengubah masyarakat dari dasar atau bawah.

Mungkin anda masih tekeliru dengan istilah ini.Menurut Ali Shariati, seseorang yang celik pemikiran ini@ rausyanfikir@ enlightened thinkers ini merupakan segolongan manusia yang sedar perkara kebejatan yang menimpa masyarakat dan mereka berusaha mengubahnya -"Individuals feel a social resposibility and have a sense of social mission". Mereka ini merupakan segolongan manusia yang memikirkan keadaan , sebab berlakunya sesuatu seterusnya merangka solusi kepada masyarakat yang mereka diami. Aku nampak guru yang menerima tarbiyah dan menyampaikannya merupakan segolongan dari insan-insan yang celik prmikiran ini.

Dalam buku bersaiz poket ini juga Ali Shariati menggariskan beberapa tanggungjawab oleh "Rausyanfikir" ini . Antaranya adalah merapatkan semula jurang antara teori-teori praktis dan pemikiran antara golongan intelek dengan masyarakat umum. Pernyataan ini dengan bahasa mudah ialah intelektual-intelektual mampu turut ke lapangan masyarakat , bercakap tentang pelbagai isu umat tanpa perbezaan tentang lengok bahasa atau pemikiran siapa yang lebih intelek yang kadang-kadang menimpa golongan intelek hari ini. Seakan mewujudkan satu golongan bergelar intelektual ,namun hanya memahami persoalan dan keadaan masyarkat melalui teori-teori, kajian-kajian, atau bahan bacaan bukan melalui pemahaman dari segi kontekstual atau berdepan.

Aku tertarik dengan kata-kata beliau ini - The responsibility of the enlightened soul is to identify the real causes of the backwardness of his society and discover the real cause of stagnation and degeneration of the people of his environment.

Beliau juga menggariskan beberapa langkah yang perlu rausyanfikir pertimbangkandalam "mencernakan revolusi 'masyarakat ke medan nyata atau realistik
@ educate his slumbering and ignorant society
@ identify the rational solution , which would enable his people to emancipate themselves from the status quo
@ try to find out the true cause relationships between misery , social illness and abnormalities and the various internal and external factors
@ transfer this understanding beyond the limited group of his collegues to the society as whole.

Aku baca buku ni, aku nampak banyak teori. Tapi aku yakin sahabat-sahabat yang terima tarbiyah semuanya menuju ke arah pengubahan masyarakat secara perlahan-lahan walaupun perubahan tidak mendasar dan terpampang di depan mata.

Siapakah yang sebenarnya layak menjadi seorang rausyanfikir@enlightened thinkers@ pemikir yang celik ini?Ali Shariati menjawab persoalan ini dengan kata-kata tersebut:

The enlightened soul is a person who is self-conscious of his human condition in his time and historical and social setting , and whose awareness inevitable and necessarily gives him a sense of social responsibility.An d if he happens to be educated he may be more effective and if not perhap less so. But this is not a general rule, for sometimes an uneducated individual may play a much more important rule.

Buku yang bagus untuk dibaca dan dfahami dengan erti kata mencernakan dengan segala sifat ke dalam kotak pemikiran bakal guru yang semakin lesu dengan nilai keinteletualan ini.

2 ulasan:

xoxo berkata...

story about ur twin..

Thoyba Mursyidah berkata...

Begin?? saya kira sdr sudah memanjangkan langkah. tiba-tiba terfikirkan titik mula? erm.. mungkin saya kurang faham. mungkin.