Prof. Khoo Kay Kim said...
"The university today does not teach people how to think. The students come to university to make money. I always said to my students if you want to be rich don't come to university. The rich Chinese are mostly uneducated. To be rich you are not obliged to be highly educated. You can just pick one spot in KL and start selling Nasi Lemak and trust me your earning will be higher than university's Professor. People come to university in order to be a complete human being, not about making money. When I correct SPM history papers most of the time I will be correcting my own answer schemes. Our education system does not produce human but robots."- Prof Khoo Kay Kim
Sabtu, Ogos 29, 2009
THE SIN OF INACTION
Oleh : Herry Nurdi
editor Majalah Sabili
Saya ingin mengajak Anda untuk mengingat sebuah dialog yang ada dalam filem Matrix Revolution.
Terlepas dari sebarang kontroversi isu di balik film ini, tidak ada salahnya saya kutip dilaog dari salah satu tokohnya,
Dalam film tersebut, ada seorang tokoh utama bernama Morpheus. Dia mengatakan ,"There is different between knowing the path and walking the path," . Sangatlah berbeda , antara orang mengetahui dengan seseorang yang menapaki jalan tersebut. Tidaklah sama derajatnya , antara orang yang mengetahui sebuah ilmu dengan seorang hamba yang mengamalkan ilmu pengetahuannnya.
Mengetahui saja , sama sekali tidak cukup. Kita harus merealisasikan apa yang kita ketahui. Kita mengetahui apa itu definisi tentang kehidupan yang baik. Tapi pengetahuan tersebut tidak serta merta membuat kualitas hidup kita menjadi baik. Kita mengetahui apa itu kebenaran, tapi sekali lagi , tak cukup hanya dengan mengetahui. Kita wajib , mengetahui , mengikuti , menegakkan dan bergabung bersama kebenaran itu sendiri.
Di dunia ini , tak kurang jumlahnya orang-orang yang memiliki pengetahuan , Tapi apakah dunia menjadi lebih baik, hanya dengan itu? Dunia berubah , ketika orang yang berpengetahuan melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuannya.
Dalam sebuah kalimatnya, Hassan Al-Banna pernah berkata ,"Di dunia ini , dari banyaknya jumlah manusia, hanya sedikit saja dari mereka yang sadar. Dan dari sedikit yang sadar itu, hanya sedikit saja yang ber-Islam. Dari mereka yang ber-islam , jauh lebih sedikit yang berjuang . Dari sedikit yang berjuang , jauh lebih sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu, hanya sedikit yang saja dari mereka yang sampai akhir perjalanan."
Sangat jelas perbedaan antara orang-orang yang mengetahui , dengan mereka yang merealisasikan pengetahuannya, Dunia berubah karena orang-orang yang bergerak. Semesta pun terus bergerak , untuk menjaga stabilitasnya Bayangkan bila semesta tiba-tiba berhenti bergerak? Akan terjadi kehancuran yang tak terperi.
Karenanya, diam tak selalu emas. Diam juga bisa berubah menjadi dosa. Karena dengan diamnya, sesuatu menjadi hancur. Karena dengan diamnyam sesuatu menjadi rusak. Saat itulah kita biasa menyebutnya sebagai the sin of inaction. Dosa karena tidak berbuat apa-apa.
Selama ini, kita sering beranggapan bahwa sikap pasif, minimal berbuah netral. Tak berdosa seseorang jika ia ia tak melakukan sebuah perbuatan dosa. Tapi rupanya tak selalu demikian.
Kiai Haji Achmad Dahlan tahu betul artinya the sin of inaction. Dosa karena tak melakukan apa-apa. Ia membaca dengan jeli pertanyaan m sekaligus peringatan Allah dalam surah Al-Ma'un. " Thukah kamu orang yang mendustakan agama? Mereka adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Maka , celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang -orang yang lalai dari shalatnya orang -orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang yang berguna." (QS. al Ma'un:1-7)
Ia tidak ingin disebut sebagai orang yang mendustakan agama. Siapa mereka yang mendustakan agama? Mereka adalah orang-orang yang tak berbuat! Orang-orang yang memberi makan kaum papah, orang-orang yang tak memberikan pertolongan dengan barang-barang berguna. Merekalah pendusta agama. Orang-orang yang berdiam diri. Orang-orang yang membiarkan kezaliman berdiri dengan angkuh. Orang-orang yang tak ambil peduli dengan kemaksiatan yang terjadi.
Karena itulah, Kiai Haji Achmad Dahlan mendirikan Muhammadiyyah . Ia menolak disebut sebagai pendusta agama. Dengan Muhammadiyyah, insya Allah kelak beliau akan berdiri gagah di depan tuhannya, bersaksi tentang apa yang telah diperbuatnya untuk manusia Indonesia. Ia mencerdaskan manusia. Ia memberi makan saudaranyam Ia melindungi kaum yang lemah.
Betapa banyak yang menuntut kita bergerak, hari ini, Rakyat kita di Indonesia lemah dan dilemahkan . Saudara kita di Palestina , perlu pertolongan . Muslim di Darfur, menanti kita berbuat sesuatu. Ratusan ribu pengungsim yang keluar dari Irak menyelamatkan diri, sampai hari ini masih terus menanti. Chechnyam Kashmir dan Kosovo, menunggu untuk kita bantu.
Apakah kita mampu melihat?Alangkah berdosanya kita, jika tidak melakukan sesuatu!
"KALAU HENDAK PERJUANGKAN ISLAM, MASUK UMNO...."
Satu lawak pecah perut hari ini. Kata-kata tersebut dikatakan dilafazkan oleh abang kepada Pesuruhjaya Pas Negeri Terengganu, Datuk Mustafa Ali iaitu Zakaria Ali. Saya melihat lafaz itu megah terpampang di satu papan tanda yang bersaiz besar. Pada mulanya agak terkejut dengan keberanian pengakuan itu , lepas tu jadi bahan gelak. "Kurus" puasa aku. Akh Zakir yang menemani saya dengan selamba berkata, inilah dinamakan sesat lagi menyesatkan. Tidak sedar mereka ni lah yang jual agama selama ni.
Ya. Mungkin saya sedikit menyokong pernyataan di atas. Tapi kena tambah sikit. bukan perjuangkan Islam , tetapi perjuangkan Islam Hadhari.Kesian. Tambah lagi koleksi lawak alaf baru.
Cerita ini dah lama berlaku ,dalam setahun yang lepas. Hmm, mungkin selepas ini sahabat-sahabat daripada UMNO membuat pengumuman "Tun Det Masuk UMNO setelah merajuk dengan Pak Lah, - kalau nak perjuangkan perkauman sempit , masuk UMNO".
MITOS dan PENIPUAN -Sempena Kemerdekaaan
Mitos dan Penipuan
by: Bro. Hishamuddin Rais
Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengalaman manusia dari satu zaman ke satu zaman. Buruk atau baik pengalaman ini akan menjadi panduan. Panduan ini adalah ilmu pengetahuan. Ada ilmu pengetahuan yang turun dari mulut ke mulut. Ada yang dibukukan.
Dalam negara kita ada beberapa mitos yang disebarkan. Pada ketika mitos ini disebarkan ramai warga negara kita belum bersekolah. Maka mitos ini di terima bulat-bulat. Penyebaran mitos ini memang bertujuan untuk membodohkan kita semua. Tetapi dengan adanya internet kita dapat memecahkan mitos-mitos ini melaui pengkajian berdasarkan fakta-fakta. .
MITOS PERTAMA:
Hari Malaysia bukan pada 31 Ogos tetapi 16 September. BOHONG. Sabah , Serawak, Singapura dan Pesekutuan Tanah Melayu menjadi Persekutuan Malaysia pada 16 September 1963. Singapura meninggalkan Malaysia pada 9 Ogos 1965. Tidak percaya sila tanya orang Sabah dan Serawak.
MITOS KE DUA :
Merdeka dimulakan oleh United Malays National Organisation. BOHONG. Parti yang awal memperjuangan dan melaugkan slogan MERDEKA ialah Kesatuan Melayu Muda di tubuh pada 1938. United Malays National Organisation belum wujud lagi. Apabila wujud slogan United Malays National Organisation ialah HIDUP MELAYU dan bukan MERDEKA !
MITOS KE TIGA :
Kemerdekaan didapati tanpa tumpah darah. BOHONG. Parti Komunis Malaya, Angkatan Pemuda Insap, Anakatan Wanita Sedar, Hisbul Musliman, Peta, Malayan Democtaric Union, KMM dan ribuan warga telah bangun mengangkat senjata – pada mulanya melawan Jepun – kemudian melawan British. Tanpa angkat senjata British tidak akan undur.
MITOS KE EMPAT :
Lagu Negara-Ku dikatakan lagu kebangsaan kita. BOHONG. Lagi ini bukan ciptaan warga Tanah Melayu. Peciptanya orang Peranchis bernama Pierre Jean de Beranger (1780-1857) Nama asal ialah Memula Moon. Bertukar menjadi Terang Bulan. Di zaman Konfrontasi - Radio Repuklik Indonesia memainkan lagu ini untuk mengejek Tunku yang dianggap budak suruhan British. Dari Terang Bulan menjadi Negara-ku.
MITOS KE LIMA :
Bendera Jalur Gemilang – namanya baru 5 tahun. Ini adalah tiruan bulat bulat dari bendera Amerika Syarikat yang bernama Star Spangled –Banner, Stars and Stripes dan Old Glory. Nama jalur gemilang pun di ciplak dari nama bendera Amerika. Buktinya : lihat Jalur Gemilang tidak ada motif Nusantara/Melayu – warna merah dan puteh adalah motif Nusantara - merah darah rakyat - puteh hati rakyat.Motif Nusantara ini wujud dalam bendera Singapura dan Indonesia.
MITOS KE ENAM :
Wujud perpaduan Melayu. BOHONG. Tidak ada perpaduan Melayu. Tidak pernah terjadi perpadun Melayu semenjak konsep Melayu itu wujud. Tidak mungkin adanya perpaduan Melayu seperti mustahilnya lahir perpaduan China, perpaduan Arab, perpaduan Itali , perpaduan India.
Mito perpaduan Melayu bergerak dengan menakut-nakutkan orang Melayu dari di’telan’ oleh China dan India. Apabila Melayu jadi takut maka akan datang pembantu. Seperti mitos pokok ada hantu. Orang kampong takut pada hantu lalu memanggil bomoh untuk menghalau hantu. Ini cara klasik mitos bergerak. Takut-takut orang ramai. Apabila orang ramai takut maka mereka akan mencari perlindungan. Maka muncul United Malays National Organisation menjadi perlindung walhal yang menimbulkan kerena gerombolan ini.
MITOS KE TUJUH:
Malaysia negara unik. BOHONG. Mitos ini disebarkan untuk membodohkan rakyat negara ini yang malas membaca dan hanya suka mendengar. Mitos ini bertujun untuk menunjukkan hanya gerombolan United Malays National Organisation sahaja yang dapat memerintah kerana Malaysia unik.
Hakikatnya Malaysia tidak unik – bukan Malaysia sahaja dalam dunia ini yang berbilang kaum , yang berbilang bahasa, pelbagai agama dan budaya. Tidak ada negara yang monolith dalam dunia ini – semua ada kepelbagian. Setiap negara dalam dunia ini ada kepelbagaian.
TEKNOLOGI PECAHKAN MITOS
Lihatlah betapa teknoloji dan ilmu pengetahuan telah memecahkan mitos-mitos ini. Betapa internet telah membolehkan kita bersama-sama mencari fakta dan menilai dokumen sejarah.
Kalau dulu kita tidak tahu asal usul lagu Negara-ku – hari ini gambar dan riwayat hidup pembuat lagi ini kita kenali. Kalau dulu ada yang menerima mitos tentang kemedekaan dicapai tanpa tumpah darah. Hari ini mitos ini telah terbarai pecah. Dokument-dokumen sejarah semuanya boleh kita baca melaui internet.
Kemajuan manusia akan terus memecahkan mitos mitos yang lapuk dan berkarat ini. Teknoloji akan membebaskan manusia dari di perangkap dan di belenggu oleh mitos-mitos. Tanpa mitos manusia akan jadi berani. Insan yang berani bebas adalah insan yang berfikir. Manusia yang berfikir tidak akan tunduk kepada sesipa kecuali fikrahnya yang rasional.
Dalam negara kita ada beberapa mitos yang disebarkan. Pada ketika mitos ini disebarkan ramai warga negara kita belum bersekolah. Maka mitos ini di terima bulat-bulat. Penyebaran mitos ini memang bertujuan untuk membodohkan kita semua. Tetapi dengan adanya internet kita dapat memecahkan mitos-mitos ini melaui pengkajian berdasarkan fakta-fakta. .
MITOS PERTAMA:
Hari Malaysia bukan pada 31 Ogos tetapi 16 September. BOHONG. Sabah , Serawak, Singapura dan Pesekutuan Tanah Melayu menjadi Persekutuan Malaysia pada 16 September 1963. Singapura meninggalkan Malaysia pada 9 Ogos 1965. Tidak percaya sila tanya orang Sabah dan Serawak.
MITOS KE DUA :
Merdeka dimulakan oleh United Malays National Organisation. BOHONG. Parti yang awal memperjuangan dan melaugkan slogan MERDEKA ialah Kesatuan Melayu Muda di tubuh pada 1938. United Malays National Organisation belum wujud lagi. Apabila wujud slogan United Malays National Organisation ialah HIDUP MELAYU dan bukan MERDEKA !
MITOS KE TIGA :
Kemerdekaan didapati tanpa tumpah darah. BOHONG. Parti Komunis Malaya, Angkatan Pemuda Insap, Anakatan Wanita Sedar, Hisbul Musliman, Peta, Malayan Democtaric Union, KMM dan ribuan warga telah bangun mengangkat senjata – pada mulanya melawan Jepun – kemudian melawan British. Tanpa angkat senjata British tidak akan undur.
MITOS KE EMPAT :
Lagu Negara-Ku dikatakan lagu kebangsaan kita. BOHONG. Lagi ini bukan ciptaan warga Tanah Melayu. Peciptanya orang Peranchis bernama Pierre Jean de Beranger (1780-1857) Nama asal ialah Memula Moon. Bertukar menjadi Terang Bulan. Di zaman Konfrontasi - Radio Repuklik Indonesia memainkan lagu ini untuk mengejek Tunku yang dianggap budak suruhan British. Dari Terang Bulan menjadi Negara-ku.
MITOS KE LIMA :
Bendera Jalur Gemilang – namanya baru 5 tahun. Ini adalah tiruan bulat bulat dari bendera Amerika Syarikat yang bernama Star Spangled –Banner, Stars and Stripes dan Old Glory. Nama jalur gemilang pun di ciplak dari nama bendera Amerika. Buktinya : lihat Jalur Gemilang tidak ada motif Nusantara/Melayu – warna merah dan puteh adalah motif Nusantara - merah darah rakyat - puteh hati rakyat.Motif Nusantara ini wujud dalam bendera Singapura dan Indonesia.
MITOS KE ENAM :
Wujud perpaduan Melayu. BOHONG. Tidak ada perpaduan Melayu. Tidak pernah terjadi perpadun Melayu semenjak konsep Melayu itu wujud. Tidak mungkin adanya perpaduan Melayu seperti mustahilnya lahir perpaduan China, perpaduan Arab, perpaduan Itali , perpaduan India.
Mito perpaduan Melayu bergerak dengan menakut-nakutkan orang Melayu dari di’telan’ oleh China dan India. Apabila Melayu jadi takut maka akan datang pembantu. Seperti mitos pokok ada hantu. Orang kampong takut pada hantu lalu memanggil bomoh untuk menghalau hantu. Ini cara klasik mitos bergerak. Takut-takut orang ramai. Apabila orang ramai takut maka mereka akan mencari perlindungan. Maka muncul United Malays National Organisation menjadi perlindung walhal yang menimbulkan kerena gerombolan ini.
MITOS KE TUJUH:
Malaysia negara unik. BOHONG. Mitos ini disebarkan untuk membodohkan rakyat negara ini yang malas membaca dan hanya suka mendengar. Mitos ini bertujun untuk menunjukkan hanya gerombolan United Malays National Organisation sahaja yang dapat memerintah kerana Malaysia unik.
Hakikatnya Malaysia tidak unik – bukan Malaysia sahaja dalam dunia ini yang berbilang kaum , yang berbilang bahasa, pelbagai agama dan budaya. Tidak ada negara yang monolith dalam dunia ini – semua ada kepelbagian. Setiap negara dalam dunia ini ada kepelbagaian.
TEKNOLOGI PECAHKAN MITOS
Lihatlah betapa teknoloji dan ilmu pengetahuan telah memecahkan mitos-mitos ini. Betapa internet telah membolehkan kita bersama-sama mencari fakta dan menilai dokumen sejarah.
Kalau dulu kita tidak tahu asal usul lagu Negara-ku – hari ini gambar dan riwayat hidup pembuat lagi ini kita kenali. Kalau dulu ada yang menerima mitos tentang kemedekaan dicapai tanpa tumpah darah. Hari ini mitos ini telah terbarai pecah. Dokument-dokumen sejarah semuanya boleh kita baca melaui internet.
Kemajuan manusia akan terus memecahkan mitos mitos yang lapuk dan berkarat ini. Teknoloji akan membebaskan manusia dari di perangkap dan di belenggu oleh mitos-mitos. Tanpa mitos manusia akan jadi berani. Insan yang berani bebas adalah insan yang berfikir. Manusia yang berfikir tidak akan tunduk kepada sesipa kecuali fikrahnya yang rasional.
SEPINTAS DI DEMONSTRASI AMAN MEMBANTAH PENGHINAAN JEFF OOI TERHADAP SYARIAH
Ummat Islam yang sedar bangkit berdemonstrasi selepas solat Jumaat di Masjid Simpang Enam, tidak jauh daripada KOMTAR. Islam kita dihina, namun masih ramai yang berkenyang perut dan bahagia dengan dunia mereka sendiri .
Jeff Ooi laknatullah. Selepas dikeluarkan kenyataan kontroversi, sang kafir harbi ini menarik balik pernyataan ,tetapi enggan memohon maaf. Mana pejuang bangsa Umno? Parti retorika warisan penjajah.
Ustaz Hafiz Nordin ,Mantan Ketua Pemuda PAS Pulau Pnang , merangkap Timbalan Yang Dipertua Persatuan Ulama Malaysia Pulau Pinang sentiasa terkehadapan dalam isu berkaitan ummah. Pemimpin lain? Masih lena.
Keimpulan: Masih ramai yang tidak menyedari bahawa aqidah dan Islam inilah yang harus dipertahankan, bukan retorika ketuanan Melayu yang bersifat terawang-awangan dan rasisme. Ketuanan Melayu? Orang yang melaungkan ketuanan Melayu inilah yang MULA-MULA menggadai agama dan bangsa. Bukti? Banyak..Antaranya -Penjualan terancang tanah di Johor kepada warga singapura di Wilayah Pembangunan Iskandar, penghinaan terhadap hukum Islam oleh "ustaz-ustaz" yang jahil murakkab. dsb.
Jeff Ooi laknatullah. Selepas dikeluarkan kenyataan kontroversi, sang kafir harbi ini menarik balik pernyataan ,tetapi enggan memohon maaf. Mana pejuang bangsa Umno? Parti retorika warisan penjajah.
Ustaz Hafiz Nordin ,Mantan Ketua Pemuda PAS Pulau Pnang , merangkap Timbalan Yang Dipertua Persatuan Ulama Malaysia Pulau Pinang sentiasa terkehadapan dalam isu berkaitan ummah. Pemimpin lain? Masih lena.
Keimpulan: Masih ramai yang tidak menyedari bahawa aqidah dan Islam inilah yang harus dipertahankan, bukan retorika ketuanan Melayu yang bersifat terawang-awangan dan rasisme. Ketuanan Melayu? Orang yang melaungkan ketuanan Melayu inilah yang MULA-MULA menggadai agama dan bangsa. Bukti? Banyak..Antaranya -Penjualan terancang tanah di Johor kepada warga singapura di Wilayah Pembangunan Iskandar, penghinaan terhadap hukum Islam oleh "ustaz-ustaz" yang jahil murakkab. dsb.
Langgan:
Catatan (Atom)