Prof. Khoo Kay Kim said...

"The university today does not teach people how to think. The students come to university to make money. I always said to my students if you want to be rich don't come to university. The rich Chinese are mostly uneducated. To be rich you are not obliged to be highly educated. You can just pick one spot in KL and start selling Nasi Lemak and trust me your earning will be higher than university's Professor. People come to university in order to be a complete human being, not about making money. When I correct SPM history papers most of the time I will be correcting my own answer schemes. Our education system does not produce human but robots."- Prof Khoo Kay Kim

Sabtu, Oktober 30, 2010

Antara Kemenangan Aqidah dan Kekalahan Sikap Mengekor




Risalah dari Prof. DR. Mohammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 08-10-2010

Segala puji bagi Allah, dan Salawat dan salam atas Rasulullah, saw, Nabi yang ummi dan Al-Amin, dan orang yang mengikutinya dan berjalan di jalan petunjuknya hingga hari kiamat, selanjutnya…

Telah berlalu 37 tahun, hadir kepada kita peringatan kemenangan 6 oktober bertepatan dengan 10 Ramadhan, melekat dalam ingatan setiap warga Mesir, Arab dan Muslim bahkan setiap Insan, akan gambaran sebuah pengorbanan, membaur di dalamnya kemenangan dengan karakteristiknya, bercampur di dalamnya darah sang mujahid dengan aqidahnya dan haknya untuk hidup di negerinya sendiri, lalu naik dalam lingkup jiwa-jiwa yang beriman dengan seruan yang fenomenal: “Allahu Akbar” ..

Yang mampu membuat perhatian siapa saja yang ada disekelilingnya, menolak akan kehinaan dihadapan tentara paling buruk dan jahat di dunia, yang berada dalam kesatuan geng kejahatan di penjuru dunia

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”. (Al-Maidah:82)

“Allahu Akbar” .. Seruan yang menyatakan bahwa umat Islam mampu menaklukkan kejahatan tirani, dengan syarat menata kembali aqidah perang dihadapan Allah; sehingga dapat menghilangkan setiap keputus asaan atau menyebarnya jiwa kalah

وَلا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (An-Nisa:104)

“Allahu Akbar” ..

Dengan penuh keyakinan bahwa senjata tidak akan mampu mewujudkan kemenangan selama pasukan perlawanan beriman dengan kebenaran orientasi dan hakikat loyalitas, keseimbangan perkara dan pintu-pintu sejarah terbuka bagi salafussalih, sehingga mereka mampu menaklukkan negeri-negeri di pelosok dunia, Allah memberikan kejayaan kepada mereka, padahal jumlah mereka tidak banyak dan perbekalan amunisi mereka tidak memadai.. namun mereka adalah orang-orang yang beriman dan para mujahid (pejuang).. meskipun mereka adalah manusia yang pasti merasakan apa yang dirasakan oleh manusia lainnya..

وَإِذْ زَاغَتِ الأبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا

“Dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka”. (Al-Ahzab:10)

Namun janji Allah adalah benar

وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ وَكَانَ اللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًا . وَأَنْزَلَ الَّذِينَ ظَاهَرُوهُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيقًا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًا . وَأَوْرَثَكُمْ أَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَأَرْضًا لَمْ تَطَئُوهَا وَكَانَ اللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرًا .

“Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang Keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh Keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. dan adalah Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. Dan Dia menurunkan orang-orang ahli kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan. Dan Dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. dan adalah Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu”. (Al-Ahzab:25-27)

“Allahu Akbar” .. Menjadikan harapan rakyat Mesir untuk mengembalikan kejayaan yang lalu “pada saat hari itu penuh dengan teriakan ” Allahu Akbar ” sebagai syiar kehidupan, menelusuk pendengaran manusia saat itu, dan mulut saat terus aktif menyenandungkan Al-Quran, dan dengan seruan Allah Akbar bersinar cahaya hidayah di setiap sudut dan tempat; menyebar cahaya hidup di seluruh jagad alam, menebar kedamaian dunia, dan manusia merasakan manisnya kebahagiaan bersama pemerintahan yang berkeadilan, ketentraman rakyat, berserah diri pada hidayah yang memberikan keselamatan

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

“ (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. (Ibrahim:1)

Kekalahan yang nyata

Setelah tiga puluh tujuh tahun kemenangan, muncul pertanyaan: Apa yang tersisa dari kemenangan Oktober?!

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus terus terang memberikan kenyataan di semua tingkatan (Keamanan – Politik – Ekonomi – Sosial – kedaulatan) dan setelah itu baru kita menilai apa yang tersisa dari kemenangan, yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan membebaskan tanah air dan kehendak, mewujudkan keadilan dan kedaulatan, menolak segala bentuk normalisasi (perdamaian) dengan musuh dan antek-anteknya yang dengan rela membentangkan tangan kepada musuh sehingga tangan mereka berlumuran darah anak bangsa, termasuk anggota kami yang tidak bersalah dari warga Bahrul Baqar, korban kekejaman di Sabra dan Shatila, Deir Yassin, Bahrul Baqar, Qana, Lebanon Selatan dan Gaza.

Adalah hak Mesir dan warga Mesir terhadap para penguasa di dalamnya menuntut agar darah para syuhada Oktober tidak pergi sia-sia, jangan sampai terjadi pengkhianatan terhadap pengorbanan mereka terhadap negeri dan keluarganya, dan selanjutnya:

- Adalah hak para syuhada Oktober mendapatkan kedaulatan mereka di atas tanah yang telah mengalirkan darah dan jalan mereka secara penuh dan lengkap.

- Adalah hak para syuhada Oktober untuk diakui ruh-ruh mereka dengan memuliakan kehidupan keluarga dan keturunan mereka, tanpa melakukan tindak kerusakan dan kejahatan yang dapat menghisap harta dan kekayaan mereka atau melakukan pengebirian dengan merampas kebebasan yang telah diamanahkan oleh darah para syuhada mereka.

- Adalah hak para syuhada Oktober mendapatkan perlindungan harga diri mereka, tetap dimuliakan setinggi-tingginya tanpa menundukkan bendera pembangkangan ditengah komunitas mereka atau menjadi terganggu dan menyerah sebagai alternatif terhadap perlawanan dan penebusan.

Bahwa Ikhwanul Muslim bersatu dengan Mesir, dunia Islam dan Arab dalam mengenang peringantan kemenangan enam Oktober dengan menegaskan beberapa hal berikut:

Pertama:

Tidak adanya Nasionalisasi kemenangan

Untuk mengubah kemenangan rakyat sekedar peringatan dengan cara melakukan perayaan-perayaan, pidato yang memukau, dan merubah perayaan dengan nilai-nilai keimanan dan aqidah menjadi sekedar lantunan musik dan kata-kata manis belaka, mengganti gerakan menuju langgengnya kemenangan pada terabaikannya unsur-unsur kemenangan, pemurnian pada nasionalisasi kemenangan dan menghargai darah para syuhada dalam bentuk kezhaliman dan tirani, dan oleh karena itu dibutuhkan adanya langkah-langkah nyata dari pemerintah Mesir terhadap rakyatnya untuk menghidupkan kembali kehendak kemenangan yang bergelora pada Oktober dan telah bersekongkol setelahnya untuk memadamkan dan menghancurkan hingga keakar-akarnya; rakyat Mesir adalah pasukan terbaik yang ada di muka bumi seperti yang pernah disampaikan berita gembira ini; penjaga keamanan yang tandanya adalah Mesir..

فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ

“Dia berkata: “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam Keadaan aman”. (Yusuf:99)

Dan kekayaan harta karun Mesir yang tidak akan habis, karena itu, apa yang kita khawatirkan untuk berhadapan dengan umat menuju kemenangan di semua bidang kecuali dengan bekerja keras di bawah pemimpin yang Adil, penguasa yang merakyat dan pemerintah yang bersih.

Kedua:

Tidak melupakan musuh

Bahwa kemenangan Oktober adalah melawan musuh yang jelas dan nyata: Zionis, dan didukung oleh Amerika, barangsiapa yang mengatakan bahwa perang enam oktober adalah perang terakhir adalah salah, karena doktrin dari anak-anak keturunan zionis memiliki target kepada setiap orang yang ada disekeliling mereka dengan bentuk yang telah diungkap oleh Allah akan niat mereka dalam Al-Qur’an

كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

“Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”. (Al-Maidah:64)

Dan selanjutnya bahwa sekedar berjalan mengekor, memberikan penyerahan diri seperti yang mereka namakan dengan perdamaian, yang merupakan –demi Tuhan- inti dari pengabaian terhadap darah para syuhada oktober, dengan bermuwalah (menjalin loyalitas) kepada musuh, dan dengan senjatanya yang menjadi alat untuk merampas, menduduki dan membunuh dengan kejam, dan apa yang terjadi pada perpecahan, cerai berai, fitnah, dan pengkotakan kecuali hasil alami dari berkoalisi dengan musuh..

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

“ Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar”. (Al-Anfal:73)

Hal yang sama berlaku untuk penafsiran kondisi negara yang rusak yang sedang dialami di beberapa negeri kita dalam bentuk politik, ekonomi dan sosial, karena itu merupakan pakaian penghinaan yang tidak mampu menutup aurat kecuali sebagai alternatif secara alami terhadap mulianya kemenangan yang kita abaikan di dalamnya setelah digapai melalui teriakan “Allahu Akbar” ..

الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا

“ (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka Sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah”. (An-Nisa:139)

Ketiga:

Perang adalah doktrin mereka

Bukankah Amerika adalah Negara yang paling banyak jumlah perangnya hingga mencapai 235 perang eksternal, dilancarkan atas Negara-negara yang ada di seluruh dunia sejak deklarasi kemerdekaannya, di samping itu terjadi perang internal di berbagai Negara bagian dari Amerika Serikat itu sendiri, dan memiliki berbagai sebab dan pembenaran untuk melakukan perang guna mencapai tujuan dan kepentingan yang selalu diperbaharui?

Sementara itu Amerika juga telah melegitimasi pendudukannya atas Irak dan sebelumnya Afghanistan dengan dalih memerangi terorisme; dan sebelumnya mereka juga menaikkan bendera untuk berperang terhadap “komunisme” untuk melawan di bawahnya revolusi liberal di Dunia ketiga, untuk menggulingkan pemerintah Mossadeq di Iran pada tahun 1953 oleh Central Intelligence Agency (CIA), dan campur tangan pasukan AS pada tahun 1958 atas Lebanon, dan menyulut api perang antara dua bagian dari Korea pada 1950, bahkan parlemen Amerika menerima proposal untuk menjatuhkan bom atom di Korea Utara secara beruntun, dan akhirnya intervensi langsung Amerika dalam perang Korea, intervensi langsung Amerika menjadi kesempatan untuk menghancurkan perusahaan industri, kota dan desa-desa di Korea, dan menewaskan ratusan ribu warga. Dan ini juga yang terjadi di Vietnam, Nikaragua, Somalia dan negara-negara lain di belahan dunia.

Negara Amerika adalah negara yang berideologi negara perang dan piaraannya adalah zionis; yang tidaklah mereka melakukan kejahatan kecuali menguasai kantong-kantong kekayaan Negara secara penuh .. kejahatan yang dikutuk oleh dunia namun didiamkan oleh lidah-lidah pemerintah di dalamnya, rekayasa seluruh Lembaga yang ada di PBB dengan menutupi pencurian terhadap Palestina, membisu atas hilangnya warisan kemanusiaan berupa penggalian terowongan di bawah Masjid Aqsha dan yahudisasi Al-Quds dan rangkaian kejahatan lainnya yang tidak berujung; pembunuhan, penghancuran, penjarahan, penyiksaan dan pemenjaraan rakyat Palestina, namun, sekalipun rangkaian kejahatan yang dilakukan oleh zionis secara sistemik dan secara terus menerus dunia masih saja membicarakan tentang perdamaiana dan eksistensi zionis di dunia!

Keempat:

Medan perang kian meluas

Perang belumlah berakhir, namun medannya tambah meluas dan misinya telah melebar lebih dari sekedar batas territorial; menelan bangsa, negeri dan peradaban, mengecat wajah dunia; Afghanistan jatuh pada cengkeraman pendudukan, kemudian diikuti oleh pendudukan Irak dalam bentuk yang keji yang diketahui oleh dunia disepanjang sejarahnya.

Sanksi-sanksi lain akan segera jatuh pada Suriah dan Iran, sementara target fitnahpun sedang diarahkan ke Somalia, Sudan, Yaman, Pakistan, Lebanon, dan melempar ketubuh umat yang satu dalam bentuk perpecahan agama, mazhab, sektarian dan etnis, dan merubah negara yang memiliki satu bahasa dan satu agama menjadi berpecah belah dan bermusuhan; saling melempar kritik dan fitnah, dan berjuang menjaga perbatasan dengan alasan pendudukan; sehingga memberikan pengetahuan kepada kita bahwa senjata adalah solusi di antara kita setelah sebelumnya memiliki motto “saling berbelas kasihan di antara mereka.”

Bahkan ideologipun menjadi target nilai-nilai globalisasi dan seni-seninya; untuk mendominasi sisi kehidupan kita, terbiasa dengan budaya asing di tengah kita, kreativitas yang mengalahkan naluri, dan membangun karakter yang terdistorsi tidak percaya akan nilai-nilai (akhlak) dan tidak berusaha membela ideology (Islam).

Mereka adalah musuh ..

وَإِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ لا يَرْقُبُوا فِيكُمْ إِلا وَلا ذِمَّةً

“Jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.

Berbicara tentang perdamaian dan hak asasi manusia

يُرْضُونَكُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبَى قُلُوبُهُمْ وَأَكْثَرُهُمْ فَاسِقُونَ

“Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang Fasik (tidak menepati perjanjian)”. (At-Taubah:8)

Mereka adalah musuh ..

Mempersiapkan rencana dan bergerak membalik realita yang benar menjadi batil dan yang kongkrit menjadi rabun bak fatamorgana dan menamakan kejahatan dan agresi sebagai perang suci..

إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ .لا يَرْقُبُونَ فِي مُؤْمِنٍ إِلا وَلا ذِمَّةً وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُعْتَدُونَ

“Sesungguhnya Amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. Mereka tidak memelihara (hubungan) Kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. dan mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas”. (At-Taubah:10)

Akhirnya ..

Kita mengenang kemenangan Oktober, dan kita menegaskan bahwa faktor-faktor kemenangan dan kekuatan dalam tubuh umat kita adalah telah lenyap, potensi dan energinya telah cacat, anggota badannya terikat, dan pikiran jernihnya telah lenyap, aturan yang tidak adil dan hukum darurat serta pemerintah yang rusak, keinginan yang terampas, karena itu para penguasa hendaknya memahami tabiat dari suatu fase dan hakikat tanggung jawab yang diamanahkan dipundak mereka berdasarkan apa yang diinginkan oleh rakyat mereka, dan itulah yang akan Allah berikan balasan atasnya menanyakan tanggung jawab atas kepemimpinan mereka.

Kepada seluruh ikhwanul Muslimin…

Jadikanlah kemenangan oktober sebagai titik harapan kalian terhadap amanah yang kalian emban terhadap setiap jiwa manusia yang kehausan; cita-cita menjadi target, kekalahan yang nyata telah melupakan manusia akan kemampuan mereka untuk menang.

Jadikanlah syiar kalian:

وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf:87)

Dan jadikanlah dari sikap positif –sekalipun hanya menghilangkan duri dari jalan- sebagai contoh nyata akan kemampuan untuk melakukan perbaikan dan perubahan yang bersandarkan pada perbaikan jiwa

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. “ (Ar-Ra’ad:11)

Dan kembalikanlah nilai-nilai kemenangannya, dan para syuhada akan kemuliannya; dengan mengekspos dan menjelaskan setiap usaha dalam rangka menjual potensi umat di pasar-pasar murah, membuka wajah musuh yang sebenarnya dan konspirasi mereka, dengan kayakinan penuh tanpa ada keraguan bahwa janji Allah adalah benar

وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)”. (Al-Qashash:5)

Allah berada di balik maksud ini semua, dan Dialah yang memberi jalan lurus

Kelab malam melalui ETP merosakkan negara

" src="http://siswaislah.org/wp-content/uploads/2010/10/ud.jpg" alt="" height="119" width="121">

Usaha kerajaan Malaysia melancarkan Program Transformasi Ekonomi (ETP) sebagai strategi meningkatkan pendapatkan negara adalah suatu usaha yang amat progresif.


Disamping itu, pertambahan peluang pekerjaan adalah antara kesan baik yang bakal dinikmati oleh rakyat apabila projek ini menjanjikan 3.3 juta pekerjaan baru menjelang tahun 2020.


Namun begitu, Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) melahirkan rasa bimbang terhadap usaha transformasi ekonomi melalui industri pelancongan. EPP Ke-8 dalam Aktiviti Ekonomi Utama Nasional (NKEA) Pelancongan menyasarkan penubuhan enam kelab malam baru yang bakal menampung 900 pengunjung pada hujung minggu menjelang awal 2012.


Dua lagi akan beroperasi pada 2013 dan 2014. Menjelang tahun 2014, disasarkan sekurang-kurangnya 10 kelab malam akan beroperasi di zon hiburan baru hasil daripada projek ini.


Meskipun RM0.7 billion pendapatan negara kasar (GNI) akan diperoleh serta 5,600 peluang pekerjaan akan ditawarkan menjelang 2020, ia dilihat suatu yang bertentangan dengan cita-cita Wawasan 2020 yang ingin menjadikan Malaysia maju dengan gaya dan acuan tersendiri.


Sebagai sebuah negara Islam dan majoriti rakyat beragama Islam, usaha menambahkan lagi pusat-pusat hiburan ini tidak dilihat selari dengan amalan dan nilai budaya negara ini.


KARISMA menggesa agar kerajaan melihat dengan teliti kesan sosial yang akan berlaku apabila pusat-pusat hiburan sebegini ditambah. Dari sudut ekonomi ia mungkin menguntungkan negara, tetapi dari sudut sosial, tiada yang dapat menafikan bahawa kebejatan sosial juga pasti bertambah.



Suasana hiburan melampau hari ini dan kesannya pada masyarakat seharusnya sudah cukup membimbangkan kita semua apabila kes rempit, rogol, dadah, ragut, samun, perkosa dan lain-lain tidak menunjukkan penurunan.


Amat menghairankan apabila pemimpin negara hanya memandang proses transformasi ini dari sudut pendapatan negara sahaja walhal menutup sebelah mata terhadap kesan sampingan yang bakal terjadi. Alasan menarik pelancong-pelancong asing melalui pembinaan kelab malam adalah suatu alasan yang tidak kukuh serta bakal merosakkan negara.


KARISMA mendesak agar kerajaan membuktikan sumbangan-sumbangan langsung kepada pembangunan negara yang diperolehi daripada pembukaan kelab-kelab malam selain daripada sudut ekonomi dan peluang pekerjaan.


Pelbagai industri yang bertentangan dengan nilai moral dan agama juga mendapat keuntungan hasil pembukaan zon hiburan dan kelab malam ini. Antaranya industri arak dan pelacuran sehingga akhirnya membawa kesan jangka panjang yang lebih parah seperti perzinaan, pembuangan bayi, penggunaan dadah serta kerosakan akhlak lain.


Selama ini kerajaan berusaha bersungguh-sungguh membendung budaya-budaya negatif ini, namun begitu ruang yang disediakan cukup luas untuk masalah ini berkembang. Siapakah yang dapat menjamin bahawa pembukaan zon hiburan baru dan pertambahan kelab malam ini akan menjadikan rakyat Malaysia sebuah masyarakat lebih berakhlak mulia?


Adalah lebih baik sekiranya wang ringgit untuk zon hiburan dan kelab malam ini dilaburkan pada ruang yang lebih sihat seperti memajukan lokasi-lokasi yang melambangkan budaya negara Malaysia bersesuaian dengan tuntutan agama.


Nilai positif dan berakhlak harus diterapkan dalam memajukan sektor pelancongan negara Malaysia sesuai dengan budaya timur yang telah sekian lama diamalkan. Pendekatan holistik dan bersepadu juga harus dilaksanakan oleh kerajaan dalam membina sebuah negara yang maju baik aspek material mahupun moral masyarakat.


Seharusnya pemimpin negara mengaplikasian ayat Al-Quraan dalam Surah Saba’ ayat ke-15 yang menyebut “Negera yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun”.


Kita mahukan negara yang baik di sisi Allah yang akhirnya memberikan keampunan buat rakyatnya. Hanya dengan keredhaan dari Tuhan sahaja akan menjadikan negara ini sentiasa sejahtera dan makmur.

Ditulis oleh Abdullah Omar Muhamad Fuad (Presiden KARISMA Nasional 2010)

Dakwah merupakan Fitrah Manusia

Dakwah merupakan Fitrah Manusia

oleh Pertubuhan IKRAM Malaysia

http://zadud-duat.blogspot.com/

Oleh Dr. Mohammad Mahmud Mansur

Sesungguhnya dakwah kepada Allah dan Islam bukanlah suatu perkara yang sukar atau cita-cita yang berat bagi muslim dan muslimat kerana ia sebahagian daripada fitrah lelaki dan perempuan. Kedua-duanya telah difitrahkan dan dijadikan oleh Penciptanya mempunyai sifat saying kepada manusia di sekelilingnya dan baik pergaulan bersama mereka di mana ia membantu kehidupannya kemudian kehidupan semua orang yang bersamanya.

Justeru ketika da’i melihat mereka yang jauh daripada Allah dan agama Islam yang merupakan sumber utama kepada kebahagiaan di dunia kerana kedua-duanya menghalakan manusia kepada kebaikan, keamanan dan ketenangan, memelihara daripada segala keburukan, keresahan dan kesusahan, maka dengan fitrah semula jadinya ia berusaha dengan baik dan segala kasih saying , keperihatinan dan kesungguhan untuk mengembalikan mereka kepada keduanya. Ini kerana ia mengasihi dirinya dan diri mereka, menyukai kebahagian dirinya dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat..Demikianlah hakikat fitrah manusia kepada dakwah dan nilai kemanusiaan.

Seorang da’i mencintai dirinya dan tidak mahu bergaul dengan orang dengan pergaulan yang buruk dengan alasan mereka jauh daripada Allah dan ajaranNya. Sungguhpun mereka melayan da’i dengan layanan buruk tetapi da’i tetap mengasihi mereka dan tidak mahu...melakukan penipuan, khianat, penting diri, kekejaman, kekerasan dan sebagainya dari sifat-sifat yang keji dalam pergaulan. Malahan da’I mengingin dirinya dan dir mereka seluruhnya dekat dengan Allah dan segala ajaranNya, mengingini dirinya dan mereka semua saling tolong-menolong, berbincang dan maju seterusnya berbahagia di dunia dan akhirat.

Banyak bukti daripada sirah tentang fitrah dakwah dan paling terkenal ialah;

Riwayat Ibn Hisham; Sebaik sahaja pengislaman Abu Bakar r.a, beliau telah berdakwah kepada beberapa orang yang dipercayai, disayangi dan digauli yang ia kehendaki kebaikan dan kebahagiaan. Lalu beberapa orang sahabat yang dijamin masuk syurga telah memeluk Islam sedangkan ketika itu Abu Bakar hanya memiliki pengetahuan yang terhad tentang islam..akan tetapi kerana fitrah kasih sayang untuknya, khaliq dan dakwah kepada saudara-saudaranya yang dekat dengannya seperti Uthman bun Affan, Abdul Rahman bin Auf, Saad bin Ubadah dan Talhah bin Ubaidillah.

Begitu juga sebaik sahaja pengislaman ahli sihir Fir’aun yang telah menyaksikan sendiri tanda-tanda kekuasaan Allah telah bertukar dengan serta-merta hanya semata-mata pemikirannya telah bebas daripada penguasaan pemikiran yang songsang tentang Fir’aun yang mendakwa sebagai tuhan, dengan menyeru kaumnya bahkan pembesar-pembesar mereka yang kejam dengan sebaik-baik teknik berdakwah sekalipun mereka baru sahaja memeluk Islam serta tidak tahu apa-apa tentang agama dan teknik berdakwah!

Ahli-ahli sihir berkata kepada Fir’aun:

“Mereka (ahli sihir) berkata: “Kami tidak akan memilih tunduk kepadamu (Firaun) atas bukti-bukti nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami dan atas (Allah) yang telah menciptakan kami. Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. Kami benar-benar telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami, dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik pahalanya dan lebih kekal azabnya”. (Taha: 72-73)

Malah mereka sedia berkorban apa sahaja jika diperlukan. Ketika Fir’aun mengancam mereka dengan siksaan sebaliknya mereka membalasnya dengan mengajak kaumnya kepada kebaikan dan kebahagian:

“Mereka berkata: “Tidak ada yang kami takutkan, kerana kami akan kembali kepad aTuhan kami. Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, kerana menjadi orang yang pertama-tama beriman” (As-Syuara: 50-51)

Sekiranya mereka hidup selepas ini kehidupan mereka seluruhnya penuh kemuliaan, ketenangan dan kebahagiaan dan sekiranya mereka mati selepas ini mereka mengecapi syahid yang ditempatkan disyurga tertinggi. Justeru kedua-dua pilihan mempunyai kebaikan sedangkan mereka akan memperolehi salah satu antara dua kebaikan.

Kefahaman tentang apa yang disebutkan di atas akan membantu mempercepatkan penyebaran Islam dan akhlak dengan Izin Allah. Ini kerana setiap muslim akan merasa mudah melaksanakan dakwah kepada Allah mengikut kemampuan masing-masing, malah akan memperkemaskan dakwahnya melalui sedikit ilmu dan latihan dan akan melaksanakannya dalam bentuk yang sesuai dengan suasana persekitarannya, keadaan dirinya dan orang disekelilingnya..bahkan pengetahuan ini akan menjadikannya percaya dan yakin bahawa dia mampu melaksanakan dakwahnya dan merasai dakwah ini mudah seiringan dengan perjalanan hidupnya, dan sesuai dengan bidang dan kebolehannya sebagaimana yang difahami dari maksud hadith nabi yang diketahui ramai.

“Agama ini adalah nasihat”. Kami bertanya; Bagi siapa?. Jawab nabi: “Bagi Allah, kitabNya, RasulNya, pemimpin-pemimpin kaum muslimin dan seluruh muslimin”. (Riwayat Muslim dan lainnya)

Iaitu setiap system dan peraturan Islam terbina di atas nasihat yang jujur dan peringatan yang baik dari semua peringkat dan kedudukan kerana tanpa keduanya pastilah di sana agama tidak akan tertegak.

Justeru, apabila berdakwah atau mengajak orang lain kepada kebaikan merupakan fitrah semulajadi manusia, maka ini bermakna penerimaan orang kepada dakwah juga adalah fitrah semulajadi. Tentulah ada sifat yang tertanam dan penciptaan yang telah ditentukan oleh Allah di dalam jiwa mad’u untuk mencari dan mendapatkan kebaikan hingga kembali kepada yang asal kerana kecintaan kepada kebaikan adalah asal penciptaannya. Kejahatan dan keburukan yang datang selepasnya bukan yang asal dan tertolak kerana ia menafikan peranan akal dan menerima dorongan syaitan hingga ia merasa tenang dan bahagia dengan asal penciptaannya.

فِطْرَةَ اللهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“..(Sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(Ar-Rum: 30)

Dengan itu, seorang muslim akan merasa seronok melaksanakan dakwah kepada Allah dan Islam. Dia akan melihat dakwah memberi kebahagian kepada dirinya dan orang lain kerana dia membetulkan mereka kepada setiap kebaikan dan kebahagian. Dia sekali-kali tidak merasa walaupun sehari bahawa dakwah ini membebankan dan berat untuk dipikul, kerana dakwah adalah menepati fitrah semulajadi dirinya…dan penerimaan orang kepada dakwah juga adalah fitrah semulajadi setiap manusia.

Oleh itu, lakukanlah dakwah dengan penuh ketenangan dan kepercayaan wahai muslim..lakukanlah dengan kecintaan, kesungguhan, keelokkan dan rasa mudah, pasti anda akan dapati dakwah ini sentiasa seiringan dengan perjalanan hidup anda dalam setiap perkataan dan perbuatan, dan pastilah para mad’u akan menerima dengan terbuka dakwah anda, kerana mereka menanti dakwah anda untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Ini disebabkan semuanya adalah bertepatan dengan fitrah yang tertanam dan terdapat di dalam diri manusia..Justeru,lakukanlah dan laksanakanlah dakwah tanpa rasa terbeban wahai muslim.

Terjemahan daripada http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=65690&SecID=363