Prof. Khoo Kay Kim said...

"The university today does not teach people how to think. The students come to university to make money. I always said to my students if you want to be rich don't come to university. The rich Chinese are mostly uneducated. To be rich you are not obliged to be highly educated. You can just pick one spot in KL and start selling Nasi Lemak and trust me your earning will be higher than university's Professor. People come to university in order to be a complete human being, not about making money. When I correct SPM history papers most of the time I will be correcting my own answer schemes. Our education system does not produce human but robots."- Prof Khoo Kay Kim

Jumaat, Februari 26, 2010

Diskusi Pembangunan dan Keadilan Sosial..ayuh para pengislah masyarakat...

Diskusi Pembangunan Dan Keadilan Sosial
Tarikh :6 Mac 2010,
Tempat : Dewan Seminar Masjid USM Pulau Pinang,
Masa : Jam 9 pg – 1 ptg.
Bedah Buku;

‘Pembangunan Di Malaysia – Kearah Satu Kefahaman Baru Yang Lebih Sempurna’
Prof. Wan Mohd Noor Wan Daud (Terbitan UM)

Kupasan oleh;
Mohd Nizam Mahshar (SAM)
Prof. Mohamed Talhah Idrus (HBP, USM)

Forum;

‘Pembangunan Untuk Siapa?’
Mohd Yusuf Mohammad (PAJIM)
Dr. Roslan (JIM)
Ustaz Hafiz Nordin (PUMPP)

Kempen Sukarelawan Turun Lapangan;

Kes Tanjung Tokong
(Pendaftaran Sukarelawan Survey Penduduk pada 13 Mac 2010)

Penerangan Khas; Cikgu Salleh Yahya (Perst. Pnddk. Tg Tokong)

Anjuran : Jaringan Pemuda Da'wah Islamiyyah (JUNDIYY) Pulau Pinang

Sebarang keterangan lanjut boleh hubungi Ahmad Zhafri :0194554508

Rabu, Februari 24, 2010

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwwah


KH Rahmat Abdullah
(Ketua MPP Partai Keadilan)

Mungkin terjadi seseorang yang dahulunya saling mencintai akhirnya saling
memusuhi dan sebaliknya yang sebelumnya saling bermusuhan akhirnya
saling berkasih sayang. Sangat dalam pesan yang disampaikan Kanjeng Nabi
SAW : "Cintailah saudaramu secara proporsional, mungkin suatu masa ia
akan menjadi orang yang kau benci. Bencilah orang yang kau benci secara
proporsional, mungkin suatu masa ia akan menjadi kekasih yang kau cintai."
(HSR Tirmidzi, Baihaqi, Thabrani, Daruquthni, Ibn Adi, Bukhari).


Ini dalam kaitan interpersonal. Dalam hubungan kejamaahan, jangan ada reserve
kecuali reserve syar'i yang menggariskan aqidah "La tha'ata limakhluqin fi
ma'shiati'l Khaliq". Tidak boleh ada ketaatan kepada makhluq dalam
berma'siat kepada Alkhaliq. (HSR Bukhari, Muslim, Ahmad dan Hakim).

Doktrin ukhuwah dengan bingkai yang jelas telah menjadikan dirinya
pengikat dalam senang dan susah, dalam rela dan marah. Bingkai itu adalah
: "Level terendah ukhuwah (lower), jangan sampai merosot ke bawah garis
rahabatus? shadr (lapang hati) dan batas tertinggi tidak (upper) tidak
melampaui batas itsar (memprioritaskan saudara diatas kepentingan
diri).


Bagi kesejatian ukhuwah berlaku pesan mulia yang tak asing di telinga
dan hati setiap ikhwah : "Innahu in lam takun bihim falan yakuna
bighoirihim, wa in lam yakunu bihi fasayakununa bighoirihi"


(Jika ia tidakbersama mereka, ia tak akan bersama selain mereka. Dan mereka bila tidak
bersamanya, akan bersama selain dia). Karenanya itu semua akan terpenuhi
bila ?hati saling bertaut dalam ikatan aqidah?, ikatan yang paling kokoh dan
mahal. Dan ukhuwah adalah saudara iman sedang perpecahan adalah
saudara kekafiran (Risalah Ta'lim, rukun Ukhuwah).

Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwah Karena bersaudara di jalan ALLAH
telah menjadi kepentingan dakwah-Nya, maka "kerugian apapun" yang
diderita saudara-saudara dalam iman dan da'wah, yang ditimbulkan oleh
kelesuan, permusuhan ataupun pengkhianatan oleh mereka yang tak tahan
beramal jama'i, akan mendapatkan ganti yang lebih baik. "Dan jika kamu
berpaling, maka ALLAH akan gantikan dengan kaum yang lain dan mereka
tidak akan jadi seperti kamu" (Qs. 47: 38).

Masing-masing kita punya pengalaman pribadi dalam da'wah ini. Ada yang
sejak 20 tahun terakhir dalam kesibukan yang tinggi, tidak pernah terganggu
oleh kunjungan yang berbenturan dengan jadwal da'wah atau oleh urusan
yang merugikan da'wah. Mengapa ? Karena sejak awal yang bersangkutan
telah tegar dalam mengutamakan kepentingan da'-wah dan menepiskan
kepentingan lainnya. Ini jauh dari fikiran nekad yang membuat seorang
melarikan diri dari tanggungjawab keluarga.

Ada seorang ikhwah sekarang sudah masuk jajaran masyaikh. Dia bercerita,
ketika menikah langsung berpisah dari kedua orang tua masing-masing,
untuk belajar hidup mandiri atau alasan lain, seperti mencari suasana yang
kondusif bagi pemeliharaan iman menurut persepsi mereka waktu itu.
Mereka mengontrak rumah petak sederhana.


"Begitu harus berangkat(berdakwah-red) mendung menggantung di wajah

pengantinku tercinta",tuturnya. Dia tidak keluar melepas sang suami tetapi

menangis sedih dan bingung, seakan doktrin da?wah telah mengelupas.

Kala itu jarang da'i danmurabbi yang pulang malam apalagi petang hari, karena

mereka biasa pulang pagi hari. Perangpun mulai berkecamuk dihati, seperti

Juraij sang abid yang kebingungan karena kekhususan ibadah (sunnah) nya terusik
panggilan ibu. "Ummi au shalati : Ibuku atau shalatku?" Sekarang yang
membingungkan justru "Zauji au da'wati" : Isteriku atau da?wahku ?".
Dia mulai gundah, kalau berangkat istri cemberut, padahal sudah tahu nikah
dengannya risikonya tidak dapat pulang malam tapi biasanya pulang pagi,
menurut bahasa Indonesia kontemporer untuk jam diatas 24.00.


Dia katakanpada istrinya : "Kita ini dipertemukan oleh Allah dan kita

menemukan cintadalam da'wah. Apa pantas sesudah da?wah mempertemukan

kita lalu kitameninggalkan da?wah. Saya cinta kamu dan kamu cinta saya tapi

kita puncinta Allah". Dia pergi menerobos segala hambatan dan pulang masih
menemukan sang permaisuri dengan wajah masih mendung, namun
membaik setelah beberapa hari. Beberapa tahun kemudian setelah beranak
tiga atau empat, saat kelesuan menerpanya, justru istri dan anakanaknyalah
yang mengingatkan, mengapa tidak berangkat dan tetap tinggal
dirumah? Sekarang ini keluarga da?wah tersebut sudah menikmati berkah
da?wah.

Lain lagi kisah sepasang suami istri yang juga dari masyarakat da?wah.
Kisahnya mirip, penyikapannya yang berbeda. Pengantinnya tidak siap
ditinggalkan untuk da'wah. Perang bathin terjadi dan malam itu ia absen
dalam pertemuan kader (liqa'). Dilakukan muhasabah terhadapnya sampai
menangis-menangis, ia sudah kalah oleh penyakit "syaghalatna amwaluna
waahluna : kami telah dilalaikan oleh harta dan keluarga" (Qs. 48:11).


Ia berjanji pada dirinya : "Meskipun terjadi hujan, petir dan gempa saya harus
hadir dalam tugas-tugas da?wah". Pada giliran berangkat keesokan harinya
ada ketukan kecil dipintu, ternyata mertua datang. "Wah ia yang sudah
memberikan putrinya kepadaku, bagaimana mungkin kutinggalkan?".


Maka ia pun absen lagi dan dimuhasabah lagi sampai dan menangis-nangis lagi.
Saat tugas da'wah besok apapun yang terjadi, mau hujan, badai, mertua
datang dll pokoknya saya harus datang. Dan begitu pula ketika harus
berangkat ternyata ujian dan cobaan datang kembali dan iapun tak hadir lagi
dalam tugas-tugas dak-wah. Sampai hari ini pun saya melihat jenis akh
tersebut belum memiliki komitmen dan disiplin yang baik. Tidak pernah
merasakan memiliki kelezatan duduk cukup lama dalam forum da?wah, baik
halaqah atau pun musyawarah yang keseluruhannya penuh berkah.
Sebenarnya adakah pertemuan-pertemuan yang lebih lezat selain
pertemuan-pertemuan yang dihadiri oleh ikhwah berwajah jernih berhati
ikhlas ? Saya tak tahu apakah mereka menemukan sesuatu yang lain, "in
lam takun bihim falan takuna bighoirihim".

Di Titik Lemah Ujian Datang Akhirnya dari beberapa kisah ini saya
temukan jawabannya dalam satu simpul. Simpul ini ada dalam kajian tematik
ayat QS Al-A?raf Ayat 163 : "Tanyakan pada mereka tentang negeri di tepi
pantai, ketika mereka melampaui batas aturan Allah di (tentang) hari Sabtu,
ketika ikan-ikan buruan mereka datang melimpah-limpah pada Sabtu dan di
hari mereka tidak bersabtu ikan-ikan itu tiada datang. Demikianlah kami uji
mereka karena kefasikan mereka". Secara langsung tema ayat tentang sikap
dan kewajiban amar ma?ruf nahyi munkar. Tetapi ada nuansa lain yang
menambah kekayaan wawasan kita. Ini terkait dengan ujian.

Waktu ujian itu tidak pernah lebih panjang daripada waktu hari belajar,
tetapi banyak orang tak sabar menghadapi ujian, seakan sepanjang hanya
ujian dan sedikit hari untuk belajar. Ujian kesabaran, keikhlasan, keteguhan
dalam berda'wah lebih sedikit waktunya dibanding berbagai kenikmatan
hidup yang kita rasakan. Kalau ada sekolah yang waktu ujiannya lebih
banyak dari hari belajarnya, maka sekolah tersebut dianggap sekolah gila.
Selebih dari ujian-ujian kesulitan, kenikmatan itu sendiri adalah ujian.
Bahkan, alhamdulillah rata-rata kader da'wah sekarang secara ekonomi
semakin lebih baik. Ini tidak menafikan (sedikit) mereka yang roda
ekonominya sedang dibawah.

Seorang masyaikh da'wah ketika selesai menamatkan pendidikannya di
Madinah, mengajak rekannya untuk mulai aktif berda?wah. Diajak menolak,
dengan alasan ingin kaya dulu, karena orang kaya suaranya didengar orang
dan kalau berda'wah, da'wahnya diterima. Beberapa tahun kemudian
mereka bertemu. "Ternyata kayanya kaya begitu saja", ujar Syaikh tersebut.

Ternyata kita temukan kuncinya, "Demikianlah kami uji mereka karena
sebab kefasikan mereka". Nampaknya Allah hanya menguji kita mulai pada
titik yang paling lemah. Mereka malas karena pada hari Sabtu yang
seharusnya dipakai ibadah justru ikan datang, pada hari Jum?at jam 11.50
datang pelanggan ke toko. Pada saat-saat jam da?wah datang orang
menyibukkan mereka dengan berbagai cara. Tapi kalau mereka bisa
melewatinya dengan azam yang kuat, akan seperti kapal pemecah es. Bila
diam salju itu tak akan me-nyingkir, tetapi ketika kapal itu maju, sang salju
membiarkannya berlalu. Kita harus menerobos segala hal yang pahit seperti
anak kecil yang belajar puasa, mau minum tahan dulu sampai maghrib.
Kelezatan, kesenangan dan kepuasan yang tiada tara, karena sudah berhasil
melewati ujian dan cobaan sepanjang hari.

Iman dan Pengendalian Kesadaran Ma?iyatullah Aqidah kita
mengajarkan, tak satupun terjadi di langit dan di bumi tanpa kehendak
ALLAH. ALLAH berkuasa menahan keinginan datangnya tamu-tamu yang
akan menghalangi kewajiban da'wah. Apa mereka fikir orang-orang itu
bergerak sendiri dan ALLAH lemah untuk mencegah mereka dan
mengalihkan mereka ke waktu lain yang tidak menghalangi aktifitas utama
dalam da'wah? Tanyakan kepada pakarnya, aqidah macam apa yang dianut
seseorang yang tidak meyakini ALLAH menguasai segalanya?


Mengapa mereka yang melalaikan tugas da?wahnya tidak berfikir perasaan sang isteri
yang keberatan ditinggalkan beberapa saat, juga sebenarnya batu ujian yang
dikirim ALLAH, apakah ia akan mengutamakan tugas da?wahnya atau
keluarganya yang sudah punya alokasi waktu ? Yang ia beri mereka
makanan dari kekayaan ALLAH ?

Karena itu mari melihat dimana titik lemah kita. Yang lemah dalam
berukhuwah, yang gerah dan segera ingin pergi meninggalkan kewajiban
liqa?, syuro atau jaulah. Bila mereka bersabar melawan rasa gerah itu,
pertarungan mungkin hanya satu dua kali, sesudah itu tinggal hari-hari
kenikmatan yang luar biasa yang tak tergantikan. Bahkan orang-orang salih
dimasa dahulu mengatakan "Seandainya para raja dan anak-anak raja
mengetahui kelezatan yang kita rasakan dalam dzikir dan majlis ilmu,
niscaya mereka akan merampasnya dan memerangi kita dengan pedang".
Sayang hal ini tidak bisa dirampas, melainkan diikuti, dihayati dan
diperjuangkan. Berda?wah adalah nikmat, berukhuwah adalah nikmat, saling
menopang dan memecahkan problematika da?wah bersama ikhwah adalah
nikmat, andai saja bisa dikhayalkan oleh mereka menelantarkan modal usia
yang ALLAH berikan dalam kemilau dunia yang menipu dan impian yang tak
kunjung putus.

Ayat ini mengajarkan kita, ujian datang di titik lemah. Siapa yang lemah di
bidang lawan jenis, seks dan segala yang sensual tidak diuji di bidang
keuangan, kecuali ia juga lemah disitu. Yang lemah dibidang keuangan,
jangan berani-berani memegang amanah keuangan kalau kamu lemah di
uang hati-hati dengan uang. Yang lemah dalam gengsi, hobi popularitas,
riya? mungkin? dimasa ujian ? akan menemukan orang yang terkesan tidak
menghormatinya. Yang lidahnya tajam dan berbisa mungkin diuji dengan
jebakan-jebakan berkomentar sebelum tabayun.Yang lemah dalam kejujuran
mungkin selalu terjebak perkara yang membuat dia hanya ?selamat? dengan
berdusta lagi. Dan itu arti pembesaran bencana.

Kalau saja Abdullah bin Ubay bin Salul, nominator pemimpin Madinah (d/h
Yatsrib) ikhlas menerima Islam sepenuh hati dan realistis bahwa dia tidak
sekaliber Rasulullah SAW, niscaya tidak semalang itu nasibnya. Bukankah
tokoh-tokoh Madinah makin tinggi dan terhormat, dunia dan akhirat dengan
meletakkan diri mereka dibawah kepemimpinan Rasulullah SAW ? Ternyata
banyak orang yang bukan hanya bakhil dengan harta yang ALLAH berikan,
tetapi juga bakhil dengan ilmu, waktu, gagasan dan kesehatan yang
seluruhnya akan menjadi beban tanggungjawab dan penyesalan.

Seni Membuat Alasan Perlu kehati-hatian ? sesudah syukur ? karena kita
hidup di masyarakat Da?wah dengan tingkat husnuzzhan yang sangat tinggi.
Mereka yang cerdas tidak akan membodohi diri mereka sendiri dengan
percaya kepada sangkaan baik orang kepada dirinya, sementara sang diri
sangat faham bahwa ia tak berhak atas kemuliaan itu. Gemetar tubuh Abu
Bakar RA bila disanjung. "Ya ALLAH, jadikan daku lebih baik dari yang
mereka sangka, jangan hukum daku lantaran ucapan mereka dan ampuni
daku karena ketidaktahuan mereka", demikian ujarnya lirih. Dimana posisi
kita dari kebajikan Abu Bakr Shiddiq RA ? "Alangkah bodoh kamu, percaya
kepada sangka baik orang kepadamu, padahal engkau tahu betapa diri jauh
dari kebaikan itu", demikian kecaman Syaikh Harits Almuhasibi dan Ibnu
Athai'Llah.

Diantara nikmat ALLAH ialah sitr (penutup) yang ALLAH berikan para hamba-
Nya, sehingga aibnya tak dilihat orang. Namun pelamun selalu mengkhayal
tanpa mau merubah diri. Demikian mereka yang memanfaatkan lapang hati
komunitas da?wah tumbuh dan menjadi tua sebagai seniman maaf, "Afwan
ya Akhi".

Tetapi ALLAH-lah Yang Memberi Mereka Karunia Besar Kelengkapan
Amal Jama?i tempat kita ?menyumbangkan? karya kecil kita, memberikan
arti bagi eksistensi ini. Kebersamaan ini telah melahirkan kebesaran
bersama. Jangan kecilkan makna kesertaan amal jama?i kita, tanpa harus
mengklaim telah berjasa kepada Islam dan da?wah. "Mereka membangkitbangkitkan
(jasa) keislaman mereka kepadamu. Katakan : ?Janganlah
bangkit-bangkitkan keislamanmu (sebagai sumbangan bagi kekuatan Islam,
(sebaliknya hayatilah) bahwa ALLAH telah memberi kamu karunia besar
dengan membimbing kamu ke arah Iman, jika kamu memang jujur" (Qs.
49;17).

ALLAH telah menggiring kita kepada keimanan dan da?wah. Ini adalah
karunia besar. Sebaliknya, mereka yang merasa telah berjasa, lalu ? karena
ketidakpuasan yang lahir dari konsekwensi bergaul dengan manusia yang
tidak maksum dan sempurna ? menung-gu musibah dan kegagalan, untuk
kemudian mengatakan : "Nah, rasain !" Sepantasnya bayangkan, bagaimana
rasanya bila saya tidak bersama kafilah kebahagiaan ini?.

Saling mendo'akan sesama ikhwah telah menjadi ciri kemuliaan pribadi
mereka, terlebih doa dari jauh. Selain ikhlas dan cinta tak nampak motivasi
lain bagi saudara yang berdoa itu. ALLAH akan mengabulkannya dan
malaikat akan mengamininya, seraya berkata : "Untukmu pun hak seperti
itu", seperti pesan Rasulullah SAW. Cukuplah kemuliaan ukhuwah dan
jamaah bahwa para nabi dan syuhada iri kepada mereka yang saling
mencintai, bukan didasari hubungan kekerabatan, semata-mata iman dan
cinta fi'Llah.


Ya ALLAH, kami memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu
dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cinta-Mu.[]
Versi Cetak Kirim ke rekan Copyright © 1999-2005 DPP PK Sejahtera
Redaksi Info Iklan DonasiWeb

Ahad, Februari 21, 2010

Sang Daie Pilihan....


Menyeru manusia kepada Allah s.w.t (ad-da’wah ila Allah) adalah kewajipan setiap muslim dan muslimat di setiap masa. Terutamanya di zaman kita ini, ia lebih wajib kerana umat Islam pada hari ini terdedah kepada serangan jahat musuh-musuh Allah s.w.t yang bertujuan mencabut teras dakwah Islam dari jiwa umat Islam. Menyeru manusia kepada Allah s.w.t adalah satu kemuliaan yang besar kepada pendukung dakwah.

Firman Allah yang bermaksud:

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang soleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.” (Fushilat: 33)

Menyeru manusia kepada Allah s.w.t menghasilkan pahala dan ganjaran yang besar dan tidak ternilai sebagaimana pengakuan Rasulullah s.a.w yang bermaksud:

“Jika Allah s.w.t memberi hidayah kepada seorang lelaki lantaran anda, itu lebih baik bagimu daripada setiap apa yang disinari matahari.” (Riwayat at-Tabrani)

CIRI-CIRI PENTING DAIE dari buku Dakwah Fardiah; Mustapha Masyhur

1. Pertama-tama, sebelum segala-galanya bermula, ikhlaskanlah niat kerana Allah Taala semata-mata. Tanpa keikhlasan, segala urusan akan runtuh dan musnah.

2. Menjiwai betapa besarnya tugas dan tanggungjawab yang dipikul. Dengan itu dia akan memberikan perhatian yang selayaknya dengan tugas tersebut dan dalam masa yang sama merasai ganjaran yang tidak ternilai menantinya.

3. Melaksanakan tugas dengan bijaksana, pandai memilih uslub (pendekatan), memberi tunjuk ajar dan menasihati yang baik serta berbincang dengan cara yang terbaik.

4. Hendaklah bersikap ramah mesra, mempermudahkan urusan dan memiliki akhlak yang baik. Semua ini dilakukan dengan sabar, lemah lembut (tidak cepat marah), mengharapkan pembalasan di sisi Allah hasil daripada rintangan yang dihadapi ketika melaksanakan kerja-kerja dakwah, dan menuruti jejak langkah Rasulullah s.a.w dan para daie yang mengikuti jejak langkah Baginda s.a.w.

5. Memahami selok belok cara hidup dan budaya masyarakat yang dia berkecimpung di dalamnya. Juga memahami aliran pemikiran dan isu-isu yang berlaku di dalam masyarakat, serta berusaha untuk mengenali dengan lebih mendalam mad’u yang didakwahnya.

6. Mempelajari dan mendalami sirah Rasulullah s.a.w dan sejarah Islam untuk dijadikan bekalan. Dia akan mendapati di dalamnya terdapat pelbagai bentuk penyelesaian masalah yang mampu membantunya menyelesaikan masalah yang dihadapi. Begitu juga dengan beberapa pendirian yang diambil oleh generasi muslimin yang pertama.

7. Menghafaz al-Quran sebanyak yang mampu untuk dijadikan dalil dalam kerja-kerja dakwahnya. Pendekatan melalui kisah-kisah yang terdapat di dalam al-Quran mempunyai kesan yang besar dalam jiwa.

8. Dalam setiap perbualan dan perbincangan, unsur akal (kefahaman dan logik) hendaklah dipandukan dengan unsur perasaan dan kejiwaan. Sesungguhnya membangkitkan unsur perasaan dan kejiwaan akan mempersiapkan akal untuk menerima apa yang disampaikan kepadanya dan meninggalkan kesan.

Khamis, Februari 18, 2010

MEMORANDUM SEJUTA UMAT

“Katakanlah Dia Allah yang Maha Esa
Allah tempat meminta segala sesuatu
(Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan
Dan tidak ada sesuata yang setara dengan Dia”
(Surah Al Ikhlas 1-4)

disediakan oleh
Majlis Perundingan Pertubuhan-pertubuhan Islam Malaysia
Dipanjangkan kepada

KDYMM Raja-raja Melayu
dan
Perdana Menteri Malaysia

Menyedari bahawa Islam adalah agama Persekutuan dan dengan itu mempunyai kedudukan istimewa dalam negara ini.
Mengisafi bahawa kalimah Allah bukan hanya nama Tuhan disisi Islam , malah adalah aqidah yang jelas bermaksud Allah yang Esa dan tidak sama dengan maksud Tuhan dalam mana-mana agama lain dari Islam seperti yang ditegaskan dalam Al Quran ,Surah Al Ikhlas.
Menegaskan bahawa menggunakan kalimah Allah dalam konteks agama lain dari Islam adalah suatu penghinaan kepada Islam ,
Menyedari betapa keharmonian hidup beragama dikalangan masyarakat di negara ini hendaklah dipelihara dengan menghormati sensitiviti antara penganut pelbagai agama di Malaysia,
Menegaskan bahawa dengan mengheret kes penggunaan kalimah Allah ke Mahkamah Sivil seperti yang telah dilakukan oleh pihak penganut Katolik dengan tujuan mengunakannya dalam majalah Herald Catholic Weekly adalah jelas menyalahguna proses undang-undang untuk mencabar kedudukan Islam dan bidangkuasa agensi Agama Islam serta Majlis Raja-raja Melayu.
Mengingatkan bahawa keamanan awam akan terjejas jika pihak pemimpin penganut Katholik maseh terus mahu menguna kalimah Allah dalam majalahnya akibat sensitiviti masyarakat Islam tidak dihormati,
Memahami bahawa proses undang-undang mengenai hal ehwal yang berkaitan dengan Islam tidak boleh dibawa ke Mahakamh sivil,

Maka Kami yang menandatangan memorandum ini dengan ini menyatakan pendirian kami dan menuntut
1. Menolak dan membantah dengan tegas penggunaan kalimah Allah dalam konteks mana-mana agama lain selain Islam yang menyamakan Allah dengan makasud Tuhan mereka.

2. Menolak dan membantah keputusan Mahkamah Tinggi oleh Hakim Datuk Lau Bee Lan yang membatalkan arahan Kementerian Dalam Negeri untuk tidak membenarkan penggunaan kalimah Allah dalam majalah Herald-The Catholic Weekly.


3. Agar pihak institusi Katolik dinegara ini membatalkan niatnya untuk meneruskan penggunaan kalimah Allah dalam majalah mingguannya Herald – The Catholic Weekly,

4. Mempersosial niat sebenar penggunaan Allah dalam majalah Herald yang boleh menyalahi peruntukkan Perkara 4 Perlembagaan Persekutuan.


5. Pihak kerajaan segera menggunakan kuasa mengikut peruntukan Perlembagaan Persekutuan supaya kedudukan agama Islam sebagai agama yang mempunyai status istimewa di negara ini dipertegaskan dan tidak membenarkan sebarang percubaan mana-mana pihak untuk melakukan sesuatu yang boleh ditafsir sebagai menghina Islam.


6. Proses undang-undang melalui pembicara di Mahkamah mengenai penggunaan kalimah Allah hendaklah dibatalkan kerana ini melibatkan isu keselamatan dan hak umat Islam di negara ini.

7. Majlis Raja-raja Melayu dengan segera mengadakan persidangan tergempar untuk memutuskan pendirian mengenai isu ini agar mempertahan kesucian agama Islam supaya tidak berlaku ketegangan yang menjejaskan keamanan awam,

8. Semua media hendaklah mengamalkan sikap bertanggungjawab dalam isu ini supaya tidak menjejaskan keharmonian antara agama dan tidak mengakibatkan imej Islam dan agensi-agensi Islam dihina dikacamata masyarakat.

9. Semua pertubuhan Islam dinegara ini bersatu dalam mempertahankan kesucian Islam dan mengambil sikap bertanggungjawab dan bijaksana dalam menangani isu penggunaan kalimah Allah ini.


10. Semua pertubuhan politik mengambil sikap bertangungjawab dan mengenepi kepentingan politik sempit demi memelihara kedudukan dan kesucian agama Islam serta keharmonian antara umat beragama di negara ini.

Mohd Azmi Abdul Hamid
Setiausaha Agung Majlis Perunding Pertubuhan-perubuhan Islam Malaysia (MAPIM)
Sekretariat Perhubungan Setiausaha Agung MAPIM: di Alamat Pejabat TERAS Pengupayaan Melayu F1014A , Kg.Pondok , 08400 Merbok , Kedah . Tel 019-4744856 , azmi58@yahoo.com

Alangkah selesanya kita...untuk renungan sang pencinta Tuhan...


Alangkah betapa selesanya kita. Terkadang saya terfikir, ada ruang waktu , wang dan tenaga yang boleh digunakan untuk umat ini namun saya tidak memanfaatkannya. Umat Islam yang lain yang mungkin tidak begitu bertuah sepertimana saya ini. Saya sendiri digelar penggerak dakwah, namun saya insafi tidak pernah berlaku dalam hidup saya terpaksa berlapar tanpa sebab atau tidak cukup duit. Setiap masa dan ketika duit sentiasa terisi , walaupun duit yang ada cukup untuk membeli sepotong roti cuma, terutama mengisi perut ketika duit tengah "kering" .




Saya cuba menginsafi setiap detik dalam hidup saya yang dikatakan bertuah, amat bertuah berbanding sesetengah daripada mereka . Sungguh bertuah saya ini. Golongan sasar saya bergelumang dengan masalah , kemiskinan , penyakit dan penganiayaan . Sedangkan saya ini setiap masa dimanja dan dibelai , cukup sihat tanpa perlu bersusah payah mengumpul besi buruk untuk membeli cuma sesuap nasi. Saya ini umpama pendakwah yang sentiasa di hampar dengan karpet merah.




Namun , bukanlah niat saya untuk mengeluh kesah di sini, atau merungut, jauh sekali berasa tidak bersyukur atas kurniaan Allah s.w.t. Namun saya suka menjadikan ia sebagai inspirasi saya dalam perjuangan ini. Saat sang daie ketawa, kekenyangan , disayangi segala jenis manusia , terdapat golongan sasaran yang sentiasa kesedihan , kelaparan dan dipulaukan oleh manusia hanya disebabkan kemiskinan dan ketidakmampuan mereka.




Saat manusia soleh bertahajud , saya dan akh Amir daripada Angkatan Pemuda Pemudi Islam (APIPUMPP) dan Akh Amir daripada Komuniti Suara Kehidupan (KOSUKE) , ditetapkan oleh Allah untuk mengagihkan sedikit makanan (yang tidak mampu dihabiskan oleh peserta OPS VALENTINE) kepada golongan yang tiada rumah di Jeti Feri Butterworth. Kebanyakan yang saya jumpa adalah orang yang waras (berbeza daripada tanggapan ramai yang menyatakan mereka tidak siuman) , Melayu(?) dan umur lanjut( dalam lingkungan 70-80 tahun) .




Sebak terasa bilamana kedatangan kami disambut senyuman oleh seorang warga tua yang kesejukan dalam selimut yang seolah-olah begitu mengharapkan belas manusia lain. Muka melayu. Bersih wajahnya manis senyumannya. Saya fikir pak cik ini adalah orang tua yang dihalau daripada rumahnya. Bajunya masih bersih , namun dengan hamparan kain pelekat (sebagai selimut) sudah cukup untuk menyatakan siapa dia. Ya Allah ! Ke mana aku selama ini ? Aku berseronok ketawa dan kekenyangan sedangkan mereka......



XPDC & Mael (J S Kevin)

Sedekah


Jika malam aku pergi

Mendamaikan keluhan

Dan sejernih embun pagi

Dari hujung cahaya

Apa ada lagi sentuhan

Apa perlu aku lakukan

Gelora nasibku

Di tengah lautan

Menjunjung kasih

Dayu angin membisik

Seolah kau berkata

Dari sebuah pandangan

Capai bahasa kita

Ada lagi yang kau tinggalkan

Ada lagi yang aku simpan

Kenangan berlalu

Mana mungkin lupakan

Aduhai saujana oh...

Dayu angin membisik

Seolah kau berkata

Dari sebuah pandangan

Capai bahasa kita

Ada lagi yang kau tinggalkan

Ada lagi yang aku simpan

Kenangan berlalu

Mana mungkin lupakan

Aduhai saujana
Merenungi firman Allah s.w.t dalam Surah Az-Zariyat ayat 15 - 19 maksudnya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (syurga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberi Tuhan kepada mereka . sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik. . Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam . dan pada akhir malam mereka memohon keampunan (daripada Allah). Dan harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta , dan orang miskin yang tidak meminta.

Sabtu, Februari 13, 2010

Wanginya...nasihat untuk muslimah....edited


Ini merupakan sebahagian perkara yang biasanya dilakukan oleh wanita muslimah masa kini. Kadang-kadang bau-bauan itu turut dipakai dengan bau-bauan yang menusuk , hatta penggerak dakwah sendiri. Ia bukan permasalahan berpunca daripada sudut ketsiqahan terhadap kefahaman agama mereka, namun terkadang mereka terlupa walaupun mengetahuinya. Sedikit perkongsian berdasarkan as sunnah. Sama-sama merenunginya.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dia berkata:Rasulullah SAW bersabda:"Mana-mana wanita yang memakai pedupaan (wangian) maka janganlah dia datang bersama-samaku solat Isya' yang akhir.."(Riwayat Muslim dan Abu Awwanah serta Ashabussunah)


Nabi SAW mengecam seorang wanita muslimah pergi untuk solat berjemaah sementara dia memakai minyak wangi, bahkan ditegaskan pula bahawa solatnya itu tidak akan diterima.
أيما امرأ ة تطيبت ثم خرجت إلى المسجد ، لم تقبل لها صلا ة حتى تغتسل
“Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi kemudian keluar ke masjid niscaya tidak diterima sholatnya sehingga ia mandi terlebih dahulu (membersihkan dirinya dari wangi-wangian tersebut).” [Shahih riwayat Ibnu Majah dari jalan Abu Hurairah]


Diriwayatkan dari maula (bekas budak) Abu Rahm, namanya Ubaid, bahawa Abu Hurairah r.a berpapasan dgn seorang wanita memakai minyak wangi, wanita itu hendak pergi ke masjid. Lalu Abu Hurairah menegurnya: "Wahai wanita sombong, mahu kemana kamu?" Jawabnya: "Ke masjid" Abu hurairah berkata: " Engkau memakai minyak wangi?" Wanita itu menjawab: " Benar, aku memakai minyak wangi." Abu Hurairah berkata: " Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:"Barangsiapa di antara wanita yang memakai minyak wangi, kemudian memakai minyak wangi, kemudian pergi ke masjid, maka solatnya tidak diterima, sehingga dia mandi.."
Dalam marfum hadis yang hampir sama ,
Abu Hurairah menceritakan bahawa dia pernah bertemu dengan seorang wanita sedang pulang daripada masjid dan ia berbau wangiannya, lalu beliau menegur “Wahai hamba Allah, apakah kamu pulang dari masjid. Rasulullah saw pernah bersabda bahawa Allah swt tidak akan menerima solat wanita yang memakai bau-bauan ke masjid sehingga dia pulang dan mandi ……” (abu Daud, an-Nasaie,Ibnu Majah dan al-Baihaqi)


Sedangkan menurut riwayat lain:"Jika seorang wanita pergi ke masjid, maka hendaklah dia mandi dari minyak wanginya sebagaimana dia mandi dari junub."
إذ ا خرجت المرأ ة إلى المسجد فلتغتسل من الطيب كماتغسل من الجنابة
“Apabila seseorang perempuan keluar ke masjid, maka hendaklah ia mandi (membersihkan diri) dari wangi-wangian sebagaimana ia mandi dari janabat.” [Shahih riwayat Nasa’i dari jalan Abi Hurairah]
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika seorang wanita memakai wangi-wangian lalu dia keluar rumah melewati sekelompok orang sehingga mereka mencium baunya maka dia adalah seorang pezina.” (HR. Ahmad no. 18879 dan 18912 dan dishahihkan oleh Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no. 323).
Cantiknya seorang wanita apabila ia mentaati perintah Allah dan rasulNya. Cantiknya bukan atas menusuknya bau , atau putihnya kulit ,atau sempurnanya wajah . Tetapi atas dasar iman dan taqwa . Saya suka memetik kata-kata daripada Al-Imam , Yusof Al-qaradhawi - Aku mencintaimu atas dasar keimanan dan kepatuhanmu terhadap Allah s.w.t . Seandainya kau lenyapkan ia dari dirimu , maka hilanglah cintaku kepadamu.

Khamis, Februari 11, 2010

Musim Mengawan Sudahpun Tiba.....




PAKATAN RAKYAT DAN AGENDA RAKYAT DI PULAU PINANG


Pendahuluan

Rakyat menaruh harapan dan amat terpengaruh dengan janji-janji PR untuk membela nasib rakyat yang terpinggir di P.Pinang.Ia merupakan cahaya dihujung jalan setelah mengalami masa kelam yang panjang. Pembangunan pesat tetapi rakyat merempat. Hendak mendapat satu unit rumah pun susah apa lagi tapak berniaga.
Sedangkan keperluan asas adalah tanggung jawap kerajaan untuk menyediakannya secara teratur. Dasar Pengkorparatan menjadikan kerajaan banyak melepaskan tanggung jawap sosialnya. Rakyat kehilangan pergantungan.
Laungan REFORMASI menandakan era peralihan. Bermakna perubahan dan kebangkitan sudah tiba. Di tambah pula dengan penegasan kuasa rakyat adalah kuasa keramat. Pakatan Rakyat adalah sebuah bentuk permuafakatan yang mengutamakan rakyat . Semestinya ia mempunyai AGENDA RAKYAT lebih daripada BN yang melaungkan RAKYAT DIDAHULUKAN.

Sebelum PRU Mac 2008, apa saja rintihan rakyat mendapat simpati DAP, PKR dan PAS. Menjelang PRU 2008, Datuk Sri Anwar Ibrahim turun padang menelusuri isu rakyat ke segenap ceruk rantau, turun ke akar umbi. Beliau ke Kampung Buah Pala memberi jaminan PR akan membela rakyat jika menang. Lim Guan Eng pun begitu.
Beliau sangat peka terhadap isu rakyat. Tokoh ini menjenguk dan menyelami isu rakyat Kampung Tg To’kong dua kali, sebelum dan selepas kemenangan PRU 12. Apa pula yang berlaku selepasnya, mesrakah muafakat mereka bersama rakyat. Rakyat yang meletakkan mereka di takhta menuntut keadaan yang terlebih baik daripada sebelumnya.

MUHASABAH

Renungan ini untuk menilai PR sebagai muhasabah awal sebelum menghadapi PRU ke 13. Rakyat sedang menilai dan menganalisis tindak-tanduk mereka.PR perlu peka, memperbaiki imej di P. Pinang . Rakyat sedang menekuni dasar-dasar dan hala tuju mereka. Jeritan rakyat wajar didengari. Mereka perlu sensitif terhadap tanggapan yang sedang terbina kini .
Bahawa terdapat kegelisahan terhadap dasar-dasar mereka yang bersifat menyakiti rakyat. Mereka harus mempamerkan model kerajaan yang telus dan tuntas. Kerajaan yang perihatin terhadap rakyat tertindas. Gejolak rakyat diperhati. Mesejnya difahami. Jika mereka hendak terus berkuasa, mesti tonjolkan model terbaik.

Tinjauan ini untuk menilai apa yang berlaku sebelum dan selepas PRU 12, melihat corak pemerintahan yang diamalkan supaya jelas terbeza di antara PR berbanding dengan BN. BN dikatakan membelakangki rakyat walau pun diberi peluang 50 tahun lebih memerintah. Natijahnya rakyat terpinggir. Dasar penswastaan telah meminggirkan rakyat kerana mengutamakan korprat. PR baru 2 tahun berkuasa.
Tidaklah adil untuk menghukum mereka. Namun mereka harus peka untuk menghindarkan kecelakaan yang bakal menimpa. PR mesti berwaspada. BN yang lebih berpengalaman sedang menunggu-nunggu peluang untuk membelasah mereka,menggunakan isu yang sekecil-kecilnya.

Isu-isu di bawah ini dianalisis berdasarkan insiden 2009-2010 untuk dipertimbangkan secara objektif. Penilaian yang adil mesti dibuat untuk menilai prestasi PR daripada kaca mata rakyat yang terlibat. Rakyatlah penilai yang sebenar.
Jawapannya akan menentukan jangkaan apa yang bakal terjadi. Rakyat berpengharapan tinggi pada sebuah kerajaan yang telus,bersih dan adil. Kerajaaan pro rakyat. Rakyat telah lama diketepikan daripada arus ekonomi perdana. Mereaka dianggap sampah yang tidak berguna.Justeru timbul gerai-gerai haram untuk mencari rezeki secara halal. Perancangan mesti dibuat untuk menempatkan semula sektor penjaja secara teratur.Itulah pembaharuan yang dipinta, menguntungkan kerajaan, rakyat dan ekonomi mikro kerakyatan yang berpotensi besar.


REAL POLITIK

Jalan politik adalah berliku- liku. Kita berfikir secara biasa orang politik berfikir secara luar biasa, di luar kotak logika. Banyak yang tersirat daripada yang tersurat. Banyak tangan-tangan ghaib yang bermain di belakang tabir. Namun orang yang arif cepat mengerti kelibat dan permainannya.Terkilat ikan di air sudah tahu jantan betinanya.
Ahli-ahli politik adalah sama, mereka bukannya nabi yang maksum tanpa dosa.Mereka adalah manusia biasa yang istimewa, aktor paling tersohor. Mereka memang pandai memperagakan watak pembela rakyat di pentas ucapan. Dalam masa yang sama mesra dengan korprat yang berkemungkinan besar menjadi kroni dan sekutu mereka.
Ahli politik mudah berubah dan bermungkinan tergiur menyalahgunakan kuasa.Kuasa yang sering ditafsirkan sebagai amanah tetapi yang dipraktikkan kesempatan untuk menjarah. Politik membawa serba kemungkinan yang tidak terduga. Ukuranya rakyat terbelakah ?

Rakyat boleh menumpang rahmat jika para pemimpinnya beramanah seperti nabi dan para sahabat terawal. Mahatma Ghandi pernah mengungkapkan bahawa bumi ini cukup buat memenuhi keperluan setiap manusia tetapi menjadi tidak cukup untuk memenuhi nafsu serakah setiap insan tamak dan haloba. Lebih malang lagi jika mendapat pemimpin yang jauh semanggang dari api daripada sifat-sifat yang terpuji.
Hanya menjadikan ucapan nabi sekadar retorika buat memukau pesona rakyat dalam masa singkat. Realitinya keadaan hidup rakyat tetap tidak berubah. Pi mai pi tok tang tu jugak atau lebih gawat lagi. Isu – isu di bawah boleh dijadikan sandaran untuk melihat fenomena dan menilai keperihalannya.
Adakah agenda rakyat di dahulukan, dapat pembelaan yang wajar atau sebaliknya.Isu –isu di bawah dikaji untuk membongkar punca mengapa ia jadi sebegitu rupa.Di zaman BN mereka masih boleh bernafas.Tentu di era PR mereka boleh menarik nafas lega. Sebagai kerajaan, mereka perlu adil, menghindari kesewenangan.

ISU KAMPUNG BUAH PALA

Sebelum PRU 12, BN terima 10 peratus wang pendahuluan penjualan tanah Kampung Buah Pala daripada Koperasi Pegawai-pegawai Kerajaan Negeri P.Pinang. Tanah tersebut bernilai ratusan ringgit sekaki per di pasaran tetapi dijual dengan harga kurnia oleh BN.Manakala selepas PR menang, Kerajaan negeri P.Pinang yang diterajui DAP di mana CM memegang portfolio tanah menerima yang selebihnya.

Penduduk kampung Buah Pala mendakwa bahawa tanah itu telah di kurnia dan di amanahkan oleh pihak ”Brown Estate” untuk tapak kediaman mereka sebelum merdeka. Mereka telah menang round pertama penghakiman ke atas tanah yang dipertikaikan itu di Mahkamah Tinggi P.Pinang. Ini bermakna ada asas yang kuat untuk menuntut.
Terdapat permintaan supaya mereka diberi peluang untuk membeli tanah yang dihuni ratusan tahun daripada pihak berwajib yang memegang amanah. Dari segi prinsip Islam, tanah adalah hak pihak yang meneroka, mengusaha dan mendudukinya terlebih dahulu secara sah.Pada prinsipnya mereka mesti diberi keutamaan bukan yang datang kemudian. Hakikatnya Kampung Buah Pala adalah warisan penempatan India terawal di P.Pinang.

Jelas kerajaan negeri yang terbentuk selepas PRU 12 telah menerima wang baki 90 peratus daripada koperasi tersebut. Penerimaan ini mungkin kerana tersilap pandang atau tergesa-gesa untuk mengisi perbendaharaan kewangan negeri. Tindakan ini menyebabkan Kerajaan negeri PR tidak ada hak lagi untuk mempertahankan tanah tersebut demi kepentingan rakyat secara tulin.Tanah telah berpindah milik dengan kebenaran kerajaan negeri kepada pemilik dan pemaju.
Jika kerajaan negeri menahan dan mengkaji semula kesahihan syarat –syarat kelulusannya semasa BN , keadaan pasti berpihak kepada penduduk. Ini baru jelas dasar PR yang pro rakyat. Walau pun rakyat telah bangkit melawan tetapi hak mereka telah diinjak-injak, harapkan pagar pagar makan padi.
Mereka kehilangan tonggak pelindung, walau pun sebelumnya diberi jaminan yang kuat untuk membela. Mereka menjadi mangsa keadaan. Kerajaan telah berubah tetapi tidak berpihak kepada mereka. Mereka menyahut seruan PR - UBAH DEMI MARUAH UPAH SEBELUM PARAH. Namun merekalah yang parah.

PERSOALAN

Di sini timbul persoalan, adakah isu-isu rakyat minoriti tidak lagi menjadi keutamaan PR selepas kemenangan, di mana DAP adalah tonggak dan pemain utama. Mereka mendapat undi dan mandat penuh masyarakat Cina, jadi tidak perlu peka lagi kepada kaum lain. Gambaran yang terpantul secara kebetulan ialah sikap perkauman yang masih menebal pada imej DAP.
Jika isu ini ditangani dengan baik, PR akan mendapat kredit dan laluan mudah ke Putraya Jaya. Imej DAP jelas terpancar sebagai parti yang mengutamakan semua. Mereka tidak perlu berkempen banyak untuk membuktikannya pro rakyat, tidak perkauman dan double standard. Lebih mudah menghadapi BN kerana terbukti mereka benar-benar jaguh rakyat.
Namun politik banyak teka-teki dan tidak selalunya lurus dan telus.Rakyat sekali lagi tergamam dengan dasar-dasar yang membingungkan di era parti yang mereka pilih memerintah tetapi bermasalah.Terdapat kecelaruan, ”conflic of interst” ke manakah kecenderungannya. Mungkinkah jika kawasan tersebut dihuni oleh rakyat berbilang kaum keadaan akan berubah. Ada kepentingan kaum tertentu di situ.
Sukar menafsirkannya. Politik berkepentingan masih tebal mempengaruhi pertimbangan walau pun banyak yang menafikan. Dulu mereka menjunjung Malaysian Malaysia, yang memperjuang keadilan untuk semua. Namun kini rakyat kini telah dimangsakan.

PENAMBAHBAIKAN

Masih ada ruang untuk memperbaiki keadaan sekiranya PR memikirkan masa depan bahawa nasib mereka ditangan rakyat.Undi dan sokongan minoriti boleh menentukan kemenangan di saat kritikal dan sengit. BN mengutarakan Dasar I Malaysia Rakyat Didahulukan Pencapaian Diutamakan. Apa pula agenda PAKATAN RAKYAT , tentulah ekonomi kerakyatan,agihan yang lebih adil untuk semua. PR bukan BN!
Jadi PR mesti menunjukkan imej keadilan yang jelas kerana baru 2 tahun berkuasa. Sedikit belang akan mencacatkan imej PR yang sering mewar-warkan kebencian terhadap politik sempit perkauman dan pembolotan. Para pemimpin PR kini sedang diteropong adakah mereka mulai lupa daratan dan seronok bermain kuasa untuk mengumpul harta.
Masih ada masa untuk berubah kerana keadaan belum parah. Mereka ada maruah sebagai para pemimpin yang lebih baik daripada BN. Jangan biarkan rakyat terperangkap tanpa ada pilihan,siapakah yang lebih baik? PR atau BN. Rakyat cenderung kepada PR tetapi PR tidak berpihak kepada mereka secara nyata. Rekod yang awal mesti baik sebagaimana ditunjukkan oleh kerajaan PAS Kelantan.Meski diasak hebat masih mempan bertahan.

ISU RAKYAT TERPINGGIR

Umum mengetahui rakyat terbanyak terutama Melayu di P.Pinang amat terkebelakang dalam sosio ekonomi. Sebahagian besar kegiatan ekonomi dibolot oleh para kroni, korprat Melayu dan China secara besar-besaran. Tidak ada agenda besar untuk mengangkat martabat Melayu di Pulau Pinang sekadar janji dan retorika. Mereka terus dipinggir dan tidak dipedulikan.
Hanya tinggal 2 peratus sahaja tanah pemilikan Melayu di Timur Laut P.Pinang. Itu pun termasuk tanah wakaf. Populasi Melayu terus merosot di George Town, kurang lebih 10 peratus sahaja yang masih bertahan. Kata Mat Sabu, itu pun kerana ada institusi kerajaan seperti polis, kastam, marin,bomba dll.

Pembangunan pinggir bukit dan kawasan reklamasi membuka ruang kepada rakyat luar negara yang kaya membina ”second home ” di P.Pinang. Jadi rakyat setempat tidak menjadi keutamaan. Tanah dan peluang perniagaan dibuka untuk pembangunan komersial seluas-luasnya. Disebabkan muak dengan propaganda, rakyat menolak BN dan memilih PR.
Namun adakah Pakatan Rakyat di P.Pinang benar-benar mempunyai agenda rakyat dan terbukti membela kepentingan rakyat yang daif setelah 23 bulan memerintah? Sehingga kini amat kontra diantara janji dengan pelaksanaan dalam bentuk tindakan. Tidak ada agenda yang jelas untuk rakyat. Rakyat terus dipinggirkan kerana tidak ada projek untuk mereka. Berapa lamakah lagi mereka harus menunggu? Sama seperti BN yang memperdaya mereka. Pembangunannya pesat tetapi rakyat bawahan hidup merempat.Timbul fenomena MELAYU TERPINGGIR kerana DIPINGGIRKAN!


GERAI PENJAJA DAN KAFE RAKYAT - TUNJANG EKONOMI RAKYAT

MPPPP terus megah dengan dengan peranan lamanya menyaman dan meruntuhkan gerai-gerai rakyat tetapi menutup mata terhadap rumah – rumah mewah yang membuat tambahan sehingga memakan tanah ekses jalan dan pantai. Rakyat miskin yang baru meningkat dalam perniagaan terus diburu dan diganasi. Mereka yang terlibat merayu ihsan dan pertimbangan supaya sektor ekonomi mereka diberi inovasi mengikut piawaian baru yang diingini para pelancong, namun inilah yang berlaku :

a) Paling terbaru gerai DO RE MI yang menggunakan kreativiti membina rumah di atas pokok ala rumah P.Ramlee dalam filem Laksamana Doremi telah dirobohkan pada 18 Januari 2009. Beliau dapat bertahan selama 6 tahun di bawah BN tetapi dirobohkan tidak sampai 2 tahun PR berkuasa. Beliau memberi perkhidmatan rehat, libur dan makan kepada para pelancong dari dalam dan luar negara dengan membina bangsal tradisional untuk para pengunjung berteduh.
Kafenya telah diklankan sampai ke Eropah sebagai salah satu destinasi yang harus dilawati kerana keunikannya semasa berkunjung ke P.Pinang. Begitu juga dengan gerai ikan bakar TNB Jelutong diroboh tanpa tangguh.
Perniagaan mereka terkubur dan periuk nasi mereka telah dibubur pasir. Rakyat telah disakiti tanpa belas kasihan sedangkan rakyat sebeginilah yang telah berhempas pulas berkempen demi kemenangan PR . Mereka berharap ihsan kerajaan negeri .Berilah sedikit peluang setelah sektor ekonomi penjaja diabaikan sebegitu lama. Perniagaan kecil yang berpotensi usah diganasi. Orang yang dizalimi permintaannya dimakbul Ilahi.

b) Tidak ada agenda untuk menyusun gerai penjaja yang bertaburan sebagai punca rakyat mencari rezeki. Gerai penjaja di Taman Sardon padat dan penuh sesak dengan penggan. Langsung tidak ada ikhtiar untuk dinaik taraf dengan membina bangunan bertingkat bagi menempatkan semula perniagaan makanan yang telah melimpah ruah.
Ia harus menjadi bazar pelbagai. Kuasa beli pelanggan yang terus meningkat menyebabkan para peniaga berniaga hingga ke kaki lima. Adakah MPPP tergamak menghalau mereka semata-mata kerana ia melanggar undang undang. Penyelesaian yang inovatif mesti dicari bagi meningkatkan kepedulian kepada para penjaja supaya perniagaan yang maju terus berkembang. Penyemarakan ekonomi rakyat harus menjadi keutamaan kerajaan.

c) Pasar awam di Teluk Bahang memakan tanah yang luas tetapi dibina bangunan se tingkat sahaja. Rakyat berniaga dalam masa yang singkat dan terhad .
Apakah tidak molek Kerajaan PR membina bangunan bertingkat bagi menempatkan pasar basah dan kering, arked serta hotel sederhana bagi menarik kehadiran pelancong dalam negara yang tidak mampu menghuni hotel mewah di Batu Feringhi. Formula perlu diteroka menjadikan perniagaan hidup sepanjang masa dan para pengunjung datang secara berterusan ke destinasi ini melalui promosi dan kemudahan yang tersedia.
Bukan membunuh perniagaan mereka yang berselerak tanpa membuka ruang untuk penempatan baru. Tidaklah diketahui apa pula nasib para peniaga di sini apabila MPPP mula bertindak berani meruntuhkan gerai-gerai rakyat.
Para penjaja perlu diberi penyelesaian yang konkrit, bagaimana memperkembangkan perniagaan kecil terus maju. Sumbangan mereka penting kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Teluk Bahang sedang majudan bakal menerima limpahan para pelancong dalam masa terdekat. Sudahkah disediakan prasarananya? Gerai-gerai yang berprestij perlu dibina sebelum merobohkan premis perniagaan yang dibangunkan bertahun dan memakan modal yang melelahkan.

d) Tapak penjaja di Padang Brown, Lorong Kulit, Jalan Perak dan sekitarnya tetap tidak berubah,berwajah hodoh dan memalukan.Sepatutnya tempat-tempat sebegini telah berubah menjadi bazar dan arked yang menggamit para pelancong.
Bukankah P. Pinang adalah pintu masuk utama daripada sebelah utara ? Pembinaan baru mampu menempatkan semula gerai penjaja yang bertabur sekitar Jalan Johor, Jalan Datuk Keramat dan Jalan Perak. Masalah mesti ditangani menerusi perancangan masa depan bukan membunuh dan mengabaikannya atas dasar mereka melanggar undang-undang. Tidakkah ada niat untuk membina Pasar Seni dan Pasar Budaya seperti di KL.Kenapa ruang untuk para peniaga bumiputera terus dikecamukkan tanpa di atur semula.

IMEJ PULAU PINANG

Melaka dan Pulau Pinang telah diisytiharkan sebagai bandar raya warisan dunia. Melaka telah meninggalkan P.Pinang dalam menginovasi sektor pelancongan sedangkan P.Pinang masih mengekalkan imej lama sebagai bandar yang kurang bersih dan padat dengan bangunan lama, jalan raya yang sempit dan sistem perparitan yang ketinggalan.Berbanding dengan Singapura imej P.Pinang sebagai bandar pelancongan begitu jauh ditinggalkan. Namun pulau ini memiliki keunikan. Rakyat menuntut perubahan daripada keadaan sebelumnya dalam bentuk:

a) Pulau Pinang perlukan pembaharuan sebagai bandar raya warisan dunia. Rakyat sama ada Melayu,Cina,India dan lain-lain menuntut perubahan yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya. P.Pinang tidak banyak berubah sebagaimana ulasan Senior Minister Singapura Lee Kuan Yew dalam lawatannya ke P.Pinang pada tahun 2008.
Pembangunan gerai penjaja mesti diatasi dengan diberi penampilan baru yang bermakna. Mereka wajar dibela bukan dihela. Kehadiran mereka merupakan satu identiti yang sebati dengan jatidiri P.Pinang, salah satu dengan sektor perniagaan yang terlama. Perlukan penampilan untuk diberi wajah dan piawaian baru menarik pelancong luar dan dalam.

b) Terlalu banyak ruang perniagaan penjaja yang dibazirkan kerana pembangunan gerai para penjaja tiada berperancangan mendepani masa langsung dan dibiarkan hingga teruk tanpa ada penambahbaikan. Mereka perlu didekati untuk dinaik taraf.
Bagi penjaja yang maju perniagaan mereka mengapa dirobohkan.Bukannya senang untuk memajukan satu perniagaan yang telah berjaya. Kerajaan tidak harus menyia-nyiakan kreativiti mereka. Mereka patut diurus dengan lebih baik serta dicari mekanisme bagaimana menempatkan di premis baru.Juga dalam yang sama beri pulangan kepada pendapatan negeri.

b) Sebagai bandar yang terlalu banyak ”bad sector” dan kotor, imej P.Pinang mesti berubah. Sebahagian besar George Town terdiri daripada bangunan lama kedai batu dua tingkat berusia ratusan tahun. Apakah ini semua hendak dikekalkan sedangkan ia memakan ruang yang diperlukan oleh orang lain. Lihat persekitaran di pasar Chowrasta dan belakangnya.
Keadaan lintang pukang dan menyusahkan pergerakan kenderaan Mengapa kerajaan negeri tidak bertindak membetulkan keadaan.Begitu juga dengan suasana di Little India, Beach Street dan lain-lain sektor buruk tidakkah perlu diperbandarkan semula dengan susun atur mengikut keadaan semasa. Tindakan kerajaan negeri mestilah adil dan menyeluruh supaya pembaharuan yang disasarkan berjaya sehingga jelas jasa PR kepada pembangunan sosio ekonomi P.Pinang.

DOUBLE STANDARD

Banyak insiden-insiden yang boleh menimbulkan tanda tanya adakah PR di P.Pinang memberi layanan yang patut kepada semua kaum atau sedang mengamalkan double standard. Jika bertindak begitu bermakna mereka lebih kejam daripada BN. Adakah rakyat mendapat keutamaan atau para korprat yang kini sedang mengelilingi dan menguasai. Penelitian semasa menunjukkan banyak tangan-tangan ghaib yang sedang bekerja mempengaruhi dasar-dasar tertentu yang tidak terduga.



Kes-kes yang berlaku dapat membongkar apa yang sedang terjadi untuk ditelti

a) Bertahun Pasar Ramazan di halaman Komtar menjadi tempat para peniaga Islam berniaga.Pada Ramadan yang baru lalu mereka telah dipindahkan dengan tergesa-gesa ke tapak baru di Penang Time Square.Tapak yang begitu strategik dan mudah dikunjungi telah diberi kepada para peniaga bermodal besar terutama China untuk memberi laluan membina kafe ala barat yang mewah. Dalam hal ini para pemimpin PKR terus membisu.
Hilang satu tempat berniaga yang strategik untuk para peniaga bumiputera direbut dengan mudah oleh mereka yang datang kemudian. Adakah ini satu keadilan.Tapak rezeki dirampas orang lain dengan mudah. Sepatutnya kerajaan negeri membina bangunan bertingkat yang menambah ruang niaga. Peniaga lama dikekalkan dan para peniaga baru diberi peluang. Bukannya menghilangkan hak peniaga bumiputera dengan mudah kerana ingin membuka peluang kepada peniaga baru yang tiba-tiba menjelma.


b) Begitu juga dengan YTL telah diberi izin membina hotel mewah dan diberi tanah milikan bebas untuk melayan permintaan syarikat berskala besar tersebut membina hotel mewah di P.Pinang. Sedangkan permohonan rakyat yang telah lama berniaga ditepi pantai ”DO RE MI” yang memohon TOL tidak dilayan langsung . Gerainya dirobohkan. Sedangkan berhadapan dengan gerainya terdapat rumah-rumah mewah yang mengambil akses jalan dan pantai dibiarkan membina pagar batu.
Kita berharap para pemimpin Melayu dan bukan Melayu yang perihatin dan tidak bersifat perkauman dapat membuka mata mereka menyuarakan perkara-perkara mungkar dan zalim yang sedang dilakukan Mereka jangan membisu dan bungkem kononnya kami menumpang DAP yang kini seperti berkuasa mutlak. DAP juga mesti menterjemahkan bahawa mereka bukan Parti Perkauman Cina. Yang sering menjadi mangsa ialah para peniaga Melayu yang daif. Perangkaan menunjukkan kebarangkaliannya amat menonjol.

c) Para peniaga yang kebanyakannya China di Batu Feringhi tidak pun diambil tindakan walau pun perniagaaan mereka melimpah di atas jalan. Perniagaan mereka terus berkembang dan tidak dikacau ganggu meski pun menyekat kelancaran aliran lalu lintas sepanjang jalan di Batu Feringhi. Adakah hal ini disengajakan ?
Sedangkan Kafe Rakyat DO RE MI yang jauh daripada jalan besar dirobohkan dua kali. Rakyat yang menunjukkan kreativiti dengan menghighlightkan warisan P.Ramlee, seniman agung anak jati P.Pinang yang menjadi idola rakyat Malaysia telah ditutup pintu rezekinya. Beliau dianiaya dengan zalim.Permohonannya untuk mendapatkan TOL tidak dilayan sedangkan syarikat besar YTL mendapat laluan mudah.

d) Gerai peniaga yang lintang pukang di banyak jalan di belakang pasar Chowrasta terus dibiarkan tanpa tindakan. Jadi bersikap adillah sedikit kepada nasib rakyat.Mereka telah dipinggir oleh BN.Mereka kini berharap kepada ihsan Pakatan Rakyat, simbol pembela rakyat. Adakah masih tidak ada ruang dan peluang untuk Melayu naik. Baru hendak berkembang telah diranapkan. Rancangan-rancangan besar seperti Theme Park seperti mendapat laluan yang mudah adakah ini kerana ianya melibatkan kroni yang dapat memberi pulangan kepada mereka.
Kini masanya telah tiba untuk membantu mereka
dengan ikhlas dan berkesan. Pelaburan ini pasti akan memulihkan keyakinan rakyat kepada PR dan tidaklah sia-sia rakyat mengundi mereka untuk mengambil alih tampuk kepimpinan ke Putera Jaya. Rakyat mahu bukti bahawa PR adakah pejuang agenda rakyat yang benar. Ayoh buktikan secara konkrit. Cakap mesti serupa bikin.

Semasa BN memerintah, CM Dr Koh Tsu Koon telah mengambil inisiatif menyusun semula tapak penjaja Cina di Fettes Park yang berselerak dan mengganggu jalan.Kini mereka diberi kedai dan lesen.Mereka dapat berniaga dengan selesa dan teratur.Kerajaan negeri yang baru mampu melakukannya lebih baik dan menyeluruh berbanding dengan BN.Inilah cabaran yang mesti dilakukan dengan membawa penyelesaian yang memuaskan kepada semua pihak terutama penjaja yang terlibat.Punca rezeki mereka diperluaskan menerusi penyelesaian yang konkrit dan berhasil.



AGENSI- AGENSI KERAJAAN NEGERI

Di zaman pemerintahan PR tidak ada perubahan dalam dasar-dasar yang menyentuh agensi kerajaan seperti PDC dan MPPP .Tidak terdengar pun tumpuan atau ura –ura diberikan untuk membina rumah untuk rakyat yang kritikal dan amat memerlukan di P.Pinang. PDC terus kekal dengan dasar membina rumah-rumah mewah berjuta ringgit untuk siapa ? Tanah reklamasi di Tg Tokong terus dibolot oleh para korprat dan swasta secara leluasa.Sedangkan bilangan rakyat yang tidak berumah mencecah 2000 keluarga.
Mereka terpaksa membina rumah haram.Adakah kerajaan negeri akan meruntuhkan rumah –rumah mereka untuk mencari penyelesaian yang mudah. Adakah mereka tidak ada hak langsung untuk ditempatkan semula di kawasan yang ditebusguna daripada laut ?

BN menghilangkan kepentingan KGN dan PDC dalam menebusguna tanah laut seluas 1000 ekar. Adakah kerajaan negeri akan meneruskan dasar yang serupa dengan memberi laluan yang lebih luas kepada para korprat sekutu mereka pula menebusguna yang selebihnya hingga ke masjid terapung di Tanjong Bunga.
Di manakah peranan kerajaan sebagai penanggung jawap sosial rakyat ? Sehingga kini tidak terdengar apa pun dasar pro rakyat yang nyata daripada kerajaan negeri. Mereka mesti mendedahkan agenda rakyat yang jelas untuk mengisi semangat dan dasar-dasar pro rakyat.Jika tidak rakyat sekali lagi terperangkap dengan retorika kosong yang tidak bermakna sama sekali. Kata mesti dikota,janji mesti ditepati, susah sama dihadapi, nikmat sama dikecapi.





KESIMPULAN

Dalam isu kampung Buah Pala, PAS terlalu ghairah menanganinya. Bila berhadapan dengan isu Melayu, Pas nampaknya enggan, kemere dan takut dituduh perkauman. Rakyat berharap PAS dapat mengambil alih dan menggantikan peranan UMNO yang mengecewakan mereka. Seperti kata YB Husam Musa, UMNO tidak mempunyai lokus bercakap tentang perjuangan membela nasib Melayu di P.Pinang kerana parti itu telah menyebabkan Melayu terpinggir di sini.
Jadi apa pula peranan Pas dalam menangani isu tanah, perumahan, penjaja, pelancongan, perindustrian, IKS serta isu yang lebih menyeluruh dalam sosial ,ekonomi dan politik. Politik harus diterjemahkan dalam kerja SOSIAL seperti mendekati NGO dan rakyat. Pas bukan semata-mata parti untuk pilihanraya tetapi wadah perjuangan Islam dan rakyat yang tertindas. PAS harus kompeten menangani perubahan secara real seperti yang ditujukkan oleh gerakan Amal di Lebanon yang sentiasa peka dan membantu rakyat.

PAS mesti proaktif dan tidak wajar menjadi seperti UMNO yang hanya baru tersedar setelah kalah kononnya mahu menjadi pembela Melayu menerusi demontrasi jalanan depan Komtar. Itu pun dek terkejut apabila Lim Guan Eng mengumumkan kontrak yang diterima secara runding terus akan ditamatkan dan dibuat secara terbuka.
Implementasi PAS FOR ALL adakah bermakna Melayu sekali lagi harus dikorbankan demi untuk membela orang lain. Golongan rakyat terpinggir terutama Melayu patut mendapat agihan ekonomi yang lebih adil dalam perkembangan ekonomi negeri yang maju.Zaman kebangkitan telah tiba PAS mesti menerajuinya,menterjemahkan keadilan kepada semua. merata.
Kemakmuran untuk semua bukan segelintir. Isu –isu di atas yang telah dipinggirkan oleh kerajaan P.Pinang mesti diangkat menjadi keutamaan mereka. Jika tidak sia-sialah rakyat menyokong PR yang tidak ghairah membantu rakyat. Rakyat berhak mendapat habuan agihan ekonomi yang lebih adil bukan diketepikan begitu sahaja dan biarkan menyelesaikan masalah secara sendirian.

Penulis : PI Mohd Salleh Yahaya Pulau Pinang.

Isnin, Februari 08, 2010

Semua akan baik semula

Tengah dalam kekalutan pemikiran , sempat membuka satu lagu kegemaran saya . Di kala kebosanan dan tekanan, amat baik untuk rehatkan sedikit pemikiran. Saya mendengar lagu The Killers, serasa saya sudah beberapa lama tersimpan kemas dalam external hard disc saya.

"Everything Will Be Alright"

I believe in you and meI'm coming to find you
If it takes me all nightWrong until you make it right
And I won't forget youAt least
I'll tryAnd run, and run tonightEverything will be alright
Everything will be alright
Everything will be alright
Everything will be alright

I wasn't shopping for a doll
To say the least, I thought I've seen them all
But then you took me by surprise
I'm dreaming bout those dreamy eyesI never knew,
I never knew
So take your suitcase, cause I don't mind
And baby doll, I meant it every time
You don't need to compromise
I'm dreaming bout those dreamy eyes
I never knew, I never knew
But it's alright...
Everything will be alright
Everything will be alright
Everything will be alright
Everything will be alright

Kemudian........

Dewa -
Hadapi Dengan Senyuman

Hadapi dengan senyuman
Semua yang terjadiBiar terjadi….
Hadapi dengan tenang jiwa
Semua… kan baik baik saja
Bila ketetapan tuhan
Sudah ditetapkan
Tetaplah sudah….
Tak ada yang bisa merubah
Dan takkan bisa berubah

Reff
Relakanlah saja ini
Bahwa semua yang terbaik
Terbaik untuk kita semua
Menyerahlah untuk menang

Semua lagu ol' skool.....Ini paling lama...

Sabtu, Februari 06, 2010

Musyawarahku melalui Yahoomessenger dan skype...

Dua tiga menjak ini ,saya berpeluang untuk menggunakan satu lagi manfaat daripada teknologi yang ada, dengan menggunakan YM dan Skype. Sebenarnya saya sebelum ini tidak pernah terfikir untuk menggunakan YM atau skype sebagai medium perbincangan yang melebihi seorang pada satu-satu masa. Biasanya apabila saya bermusyawarah , saya biasanya berjumpa dan bercakap dengan cara bersemuka . Musyawarah Ikatan Kerohanian IPG Zon Utara , Musyawarah Jaringan Pemuda Da'wah Islamiyyah (JUNDIYY) dan Musyawarah Biro Agama dan Kerohanian Jawatankuasa Perwakilan Pelajar (JPP) .
Banyak kelebihan yang saya perolehi semasa bermusyawarah secara maya atau dalam talian ini. Antaranya adalah saya dapat menjimatkan masa saya untuk mengumpulkan "korum" atau keahlian dalam perbincangan saya. Biasanya kami terpaksa menunggu lama untuk ahli perbincangan sampai ke tempat musyawarah, namun apabila pendekatan ini digunakan, ahli-ahli perbincangan dapat "datang" tepat masa. Mungkin ini disebabkan mereka tidak perlu menghadapi masalah seperti kesesakan lalulintas, terikat dengan masa lepas program dan sebagainya.
Saya juga dapat menjimatkan banyak kos apabila musyawarah dalam talian digunakan . Kos minyak motor, kos caj telefon ,letih dan kos makan minum (lepas musyawarah biasanya rasa lapar) dapat dihapuskan . Saya tidaklah menyatakan bahawa saya berkira dalam berdakwah , namun ini hanyalah satu perbandingan.
Musyawarah dengan cara ini sesuai apabila ahli-ahli perbincangan berada di tempat jauh antara satu sama lain di mana perjumpaan secara bertemu muka tidak dapat dijalankan disebabkan banyak kekangan yang dihadapi oleh setiap ahli. Bayangkan anda terpaksa menempuh perjalanan selama 3 jam semata-mata untuk perjumpaan selama sejam !
Tetapi musyawarah secara tidak bertemu muka ini juga ada masalahnya. Antara masalahnya ialah perhubungan tak stabil di mana "line" selalu putus-putus sehingga kita tak mampu berada dalam musyawarah sepenuhnya. Saya pernah 2 3 kali mengalami keadaan seperti ini. Awal-awalnya memang sakit kepala tetapi , inilah dugaan bila bermusyawarah dengan cara ini.
Musyawarah secara tidak bertemu muka ini juga boleh menyebabkan si ahli tidak fokus semasa musyawarah sedang dijalankan . Ahli musyawarah mungkin akan bersembang , makan, makan, ke tandas bahkan pergi membasuh baju ketika musyawarah dijalankan . Halangan-halangan ini menjadikan ahli perbincangan tidak fokus terhadap perbincangan .
Selain itu perbincangan secara tidak bersemuka ini juga turut
Sambungan ...

Jumaat, Februari 05, 2010

Kenapa berasa lesu dalam dakwah ?

Banyak faktor yang menyebabkan kelesuan bila berada di dalam dakwah ini. Terkadang kita merasakan bahawa perjuangan kita ini sia-sia apabila ia langsung tidak dihargai , tambah-tambah bila dirasakan berlakunya gejala "cah keting" dalam dakwah. Budaya ini amat membebankan minda terutama apabila kita merasakan tedapat usaha-usaha untuk memburukkan nama kita dari dalam. Subhanallah. Nauzubillahiminzalik.
Ada yang merasakan setelah berpenat 'berperang" membawa halatuju dalam dakwah , setelah kering poket , setelah lenjun baju dengan keringat, setelah sebahagian masa dihabiskan untuk umat, dia kehilangan punca dan tercari-cari mana silapnya. Adakah ini dosa aku dalam dakwah? Betapa ramai yang kecundang bilamana segala ujian ini datang bertimpa-timpa.
Ada yang "berundur" diri bila mana mereka dihamparkan dengan segala macam kesenangan dan kenikmatan setelah berpenat lelah dalam perjuangan. Biasanya, halangan terbesar mereka adalah pekerjaan , keluarga, harta benda dan sebagainya. Inilah yang melanda kebanyakan daripada penggerak-penggerak dakwah di serata dunia ini apabila berhadapan dengan dunia realiti, keluar dari dunia tarbiyah atau bi'ah solehah.
Ada yang merajuk bilamana segala apa yang dihajatkan dalam dakwah tidak diperolehi seperti wanita dan pangkat sehingga rela memutuskan silaturrahim hatta dengan sahabat sefikrah sendiri.
Ada yang berusaha "menyenyapkan" pendakwah yang nampak "lebih kuah" dan lantang serta menonjol hanya disebabkan mereka tidak mampu melaksanakan sepertimana yang pendakwah yang lebih itu dilihat.
Kelesuan itu bertambah bilamana apabila pendakwah itu diserang, dan dia hanya berseorangan dalam perjuangan . Dia ditinggal tepi hanya disebabkan kelantangan dan keaktifan dia dalam dakwah. Bahkan dia dikatakan sebagai penggerak paling gagal, paling diboikot dan paling dibenci walhal pendakwah ini telahpun mengorbankan segalanya demi dakwah.
Inilah dugaan si pendakwah....
Ironinya , orang yang berada di luar tarbiyah dipuji, diangkat sehingga melebih-lebih sehingga sang pendakwah hilang keyakinan dalam dakwah. Bahkan orang berada di luar dakwah diletakkan di tempat mulia berada orang yang berada di luar tarbiyah.

Bahaya Golongan Ruwaibidoh

Dipetik daripada Artikel Ilmiah Dr. Asri bin Zainul Abidin
Al-Ruwaibidoh adalah satu golongan yang diberi amaran oleh Nabi s.a.w. akan kemunculannya menjelang kiamat. Sabda baginda: “Sesungguhnya sebelum kedatangan dajjal-dalam riwayat yang lain: sebelum kiamat- adanya tahun-tahun yang penuh tipu daya. Ketika itu didustakan orang yang benar, dianggap benar orang yang dusta, dianggap khianat orang yang amanah, dianggap amanah orang yang khianat, dan bercakap ketika itu al-Ruwaibidoh. Para sahabat bertanya: “Siapakah al-Ruwaibidoh?” Sabda Nabi s.a.w.: Orang lekeh yang berbicara mengenai urusan awam (orang ramai).” Hadith ini diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad, Abu Ya’la, al-Bazzar, Ibnu Majah, al-Kharaiti, dan al-Hakim. Al-Hakim menyatakan isnadnya sahih.dan ini disetujui oleh Al-Zahabi. Demikian juga Ibn Hajar al-`Asqalani menyebut di dalam Fath al-Bari :sanadnya baik. Al-Albani di dalam Silsilah al-Ahadith al-Sahihah juga menyatakan ianya sahih

Isi kandungan hadith ini adalah amaran Nabi s.a.w. kepada kita semua, bahawa akan muncul sebelum kiamat golongan manusia yang lekeh dan tidak berkelayakan tetapi bercakap dalam urusan umat yang membabit kepentingan umum dan ramai. Natijahnya, tentulah terjadinya porak peranda pemikiran manusia, gawatlah kefahaman mereka dan hancur binaan ilmu yang sebenar. Apa tidaknya, apabila yang lekeh menjadi pemimpin lalu bercakap dalam urusan umat, yang jahil berlagak `alim, yang menghafal sepatah dua ayat berlagak ulamak. Yang bukan ulama mengakui ulamak, yang hanya ada sepatah dua ilmu agama ditabalkan menjadi ulamak. Inilah saat kehancuran. Justeru itu, al-Imam Ibn Rajab al-Hambali dalam Jami’ al-`Ulum wa al-Hikam ketika menghuraikan hadith tersebut menyatakan: “Maksud tanda kiamat yang disebut di dalam hadith ini merujuk kepada persoalan “apabila urusan diserahkan kepada bukan ahlinya” sepertimana yang disebut oleh Nabi s.a.w. kepada orang bertanya baginda mengenai kiamat, maka kata baginda, “apabila urusan diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kiamat”.

Golongan al-Ruwaibidoh muncul di kalangan masyarakat, mereka sebenarnya lekeh, tidak berkelayakan tetapi cuba menonjolkan diri. Sama ada melalui pentas kepimpinan masyarakat, ataupun dalam gelanggang ilmu. Inilah dua peluang besar untuk seseorang muncul dan dapat bercakap, berbicara, memberikan pandangan mengenai urusan awam dan persoalan-persoalan besar. Kadang-kala menerusi ucapan yang diperdengarkan, ataupun tulisan yang dibaca. Bukannya kesalahan itu kerana mereka memberi pandangan, tetapi kesalahannya kerana ketidaklayakan mereka, bekalan yang tidak cukup, berbicara mengenai sesuatu yang bukan bidang mereka. Sebab itu, al-Imam al-Sayuti dalam Syarah Sunan Ibn Majah menyatakan: “Al-Ruwaibidoh adalah orang yang lemah yang cuba mencampuri perkara-perkara besar dan berusaha untuk memperolehinya”.

Inilah yang sedang kita saksikan di pentas dunia kita. Apabila urusan politik umat cuba diuruskan oleh mereka yang tidak mendalami ilmu al-siyasah al-syar`iyyah, lalu memberikan pandangan yang bukan-bukan mengenai politik Islami maka kefahaman umat bawahan menjadi kelam kabut. Umpamanya lihat lagak sebahagian orang-orang politik di negara ini. Yang jahil tentang ilmu mustalah al-hadith, tidak pernah mempelajari ilmu sanad, tidak mengetahui apa itu ilmu al-Rijal, apa itu ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil, yang menjadi asas pengetahuan dan kajian dalam hadith nabawi, berani bercakap tentang hadith dan mencabarnya. Umpamanya lihatlah Kasim Ahmad!!!. Yang tidak tahu bahasa arab, jahil kaedah dan cara istinbat (memetik) hukum, tidak mendalami bab al-`Illah dalam Usul al-Fiqh, tidak mendalami Maqasid al-Syarak, cuba menghuraikan dan mencabar beberapa ketetapan syarak. Umpamanya, lihatlah gerakan sisters in Islam!!. Semua golongan ini bercakap apa sahaja yang mereka mahu mengenai agama, apatah lagi bila diberi ruang di dalam akhbar dan media massa. Hinggakan ada orang politik yang mengajak rakyat bersolat hajat untuk menjadi tuan rumah sukan yang menyanggahi disiplin agama.

Sementara di kalangan yang cintakan Islam pula, budaya ilmu belum begitu subur berkembang. Kuliah-kuliah agama di sebahagian masjid dan surau, kurang membuahkan ilmu yang menimbulkan rasa takut kepada Allah dan faham hukum-hakamnya. Peserta kuliah sebahagiannya lebih meminati kuliah yang dipenuhi dengan lawak jenaka tanpa penekanan kepada ilmu. Lebih mendukacitakan lagi apabila yang dijemput mengajar tidak memilik latar belakang ilmu. Kata orang arab “orang yang tidak memiliki sesuatu tidak dapat memberikan sesuatu”. Ada yang tidak pernah mempelajari Usul al-Fiqh tiba-tiba memberi fatwa dalam hukum fikah. Bahkan sebahagiannya begitu jahil, misalnya, sehingga ada yang tidak tahu apa yang dikatakan al-Ijmak atau ijmak ulamak, lalu menafsirkannya sebagai pendapat tokoh-tokoh agama nusantara.

Ada yang tidak mengetahui bahasa arab melainkan sepatah dua, tidak pernah mempelajari Usul al-Tafsir atau `Ulum al-Quran tiba-tiba mengajar kuliah tafsir. Menghuraikan apa sahaja ayat yang dirasakan boleh menyeronokkan pendengar. Pergantungannya hanya kepada apa yang dia faham dari al-Quran terjemahan sama ada dalam bahasa Melayu, Indonesia ataupun Inggeris. Lalu qurannya adalah quran menurut apa yang dia faham dari bahasa Melayu, atau Indonesia, atau Inggeris, bukan daripada Bahasa `Arab yang nyata seperti yang disebut dalam al-Quran itu sendiri. Malangnya dia berani menafsirkan untuk orang ramai sesedap lidahnya. Maka terbitlah dari lidah yang tidak bertulang itu kesimpulan-kesimpulan yang ganjil. Kalau Ibn `Abbas, Mujahid, al-Tabari, al-Qurtubi, Ibn al-`Arabi dan para mufassirin yang lain masih hidup tentu mereka kehairanan mendengar tafsir sedemikian pelik.

Ada pula yang menganggap ilmu hadith itu hanyalah membaca makna hadith dan menghuraikannya, tanpa perlu mengetahui bahasa `arab, tidak mengetahui apa itu sanad, tidak pula mampu membeza antara hadith-hadith yang thabit iaitu yang sahih dan hasan, dengan yang dhaif (lemah) atau dengan yang maudu’ (palsu). Bahkan ada yang tidak mengetahui bahawa haramnya seorang muslim membaca hadith palsu dihadapan khalayak tanpa diterangkan kepalsuannya. Tidak mengetahui apakah disiplin al-Bukhari dalam sahihnya, apakah pula disiplin Muslim, apakah pula disiplin Al-Tirmizi, Abu Daud, Ibn Majah, al-Nasai, Ahmad, Ibn Hibban, al-Hakim, dan semua tokoh-tokoh hadith. Lalu mereka menganggap semua hadith yang dibaca mertabatnya sama. Malangnya mereka yang seperti ini juga cuba berfatwa mengenai hadith Nabi s.a.w.. Kalau Ibn al-Salah, al-Hafiz al-`Iraqi, al-Balqini, al-Khatib al-Baghdadi, al-Ibn Hajar al-`Asqalani, al-Qasimi dan seumpama mereka mendengarnya tentu akan terkejut kehairanan

Ini yang dinyatakan oleh Nabi s.a.w. dalam sebuah hadith yang sanadnya sahih seperti yang sebut oleh Ibn Hajar al-`Asqalani dalam Fath al-Bari: “Rosaknya agama apabila ilmu datang daripada yang kerdil, yang dibantah oleh golongan yang `alim. Baiknya manusia apabila ilmu datang dari golongan `alim dan diikuti oleh golongan kerdil”

Di sesetengah tempat, sekadar seseorang pandai berceramah terus sahaja diberi lesen untuk bercakap mengenai agama. Berbicara seolah-olah dia menguasai kesemua disiplin ilmu di dalam Islam. Apatah lagi apabila ceramah boleh mendatang pendapatan yang lumayan, maka ramai yang berusaha menjadi penceramah dengan menghafal sepatah ayat dan hadith lalu menafsirkannya menurut apa yang digemari pendengar. Lalu dia menyangka dia betul kerana orang awam suka mendengar apa dia ulas. Modalnya hanya dua, hentam apa sahaja yang mendatangkan minat pendengar dan lawak yang boleh menyeronokan pendengar. Mungkin juga akhirnya dia menyangka dirinya alim lantas semakin hari, semakin berani memberi pandangan apa sahaja mengenai agama.

Saya masih teringat kepada al-Syeikh Dr. Hasan Hitu, beliau adalah seorang tokoh ulamak semasa bermazhab al-Syafi’i dari Syria, terkenal dengan karya-karyanya dalam fikah terutama dalam mazhab al-Syafi`i.. Dalam ceramahnya kepada kami, beliau menyatakan bahawa ilmu-ilmu Islamlah yang paling dizalimi. Sebabnya, seseorang tidak dibenarkan menjadi doktor memeriksa dan memberi ubat kepada pesakit melainkan setelah dia lulus dalam bidang perubatan dengan baik. Seseorang tidak dilulus untuk membina bangunan yang tinggi melainkan setelah dia memiliki kelulusan dalam bidang binaan. Begitu juga bidang-bidang yang lain. Namun, malang sekali apabila tiba kepada persoalan ilmu Islam, semua lapisan diizinkan memberikan pendapat dalam segala bidang yang ada di dalam agama. Sama ada dia pernah belajar atau tidak. Sehingga artis yang tidak tahu hujung pangkal agama pun memberi pandangan mengenai hukum-hakam syarak”.

Inilah yang sedang berlaku dalam masyarakat Islam. Ilmu Islam dianggap begitu murah dan lekeh. Bidang-bidang lain, orang tidak berani masuk campur melainkan jika memilki pengetahuan yang cukup mengenainya. Ilmu Islam pula diperlakukan sebaliknya. Sehinggakan para artis yang sedang aktif ataupun yang telah pencen, pun berfatwa tentang agama.

Sebenarnya, bukan kita halang mereka bercakap atau cuba menyumbang untuk Islam, tetapi jangan mereka bercakap dalam apa yang mereka tidak benar-benar memahaminya, kerana akhirnya umat akan tersasul dan tersilap dalam memahami al-Din. Menyesatkan umat adalah suatu jenayah. Sumbangan kepada umat dialu-alukan, namun biarlah ianya melalui cara yang betul. Jika tidak mereka akan menjadi golongan al-Ruwaibidoh. Namun, apa yang dapat kita katakan jika ianya adalah salah satu dari tanda kiamat yang dikhabarkan iaitu munculnya golongan al-Ruwaibidoh. Kepada Allah kita pohon agar kita tidak tergolong dalam golongan ini.